Helikopter SA-330 TNI AU melaksanakan penerbangan terakhir dari Bogor ke Yogyakarta: Terima kasih Puma!

SA-330 Puma HT-3315Dispenau

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Helikopter SA-330 Puma TNI AU dengan nomor registrasi HT-3315 melaksanakan penerbangan terakhirnya dari Bogor menuju Yogyakarta pada Sabtu, 30 Desember 2023.

Sehari sebelumnya, helikopter ini resmi diberhentikan pengoperasiannya oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo setelah 45 tahun mengabdi di TNI Angkatan Udara.

Selanjutnya helikopter SA-330 Puma HT-3315 Skadron Udara 8, Wing Udara 4 ini akan mengisi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) di Yogyakarta.

Penerbangan helikopter Puma HT-3315 dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 8 Mayor Pnb Adam Hardiman Ali.

Turut serta dalam misi bersejarah tersebut adalah Kapten Pnb Fajar Dwi B, Kapten Pnb Randy Kusnandar, Lettu Pnb Misbahul Khoir, Peltu Agus Sulistyo, Sertu Andaru Gagah Anamaston P, Sertu Reeza Nur Amanullah, dan Pratu Arif Ardianto.

Penerbangan terakhir ini turut diabadikan oleh personel Dispenau yaitu Praka Amiyana dan Pratu Syaiful yang ikut dalam penerbangan tersebut.

Rute penerbangan yang ditempuh adalah dari Lanud Atang Sendjaja – Lanud Suryadharma – Lanumad A. Yani – Lanud Adisutjipto. Penerbangan ini sekaligus menjadi penerbangan penutup HT-3315.

Menurut catatan, helikopter SA-330 Puma telah melaksanakan ribuan kali misi, baik Operasi Militer Perang ( OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Kasau mengatakan, helikopter SA-330 Puma telah mengukir tinta emas dengan memberikan kontribusinya untuk TNI AU selama 45 tahun.

Heli ini merupakan bagian dari sejarah alutsista TNI AU yang telah turut melahirkan banyak pimpinan TNI AU berprestasi.

Berbagai misi pernah dilaksanakan oleh helikopter SA-330 Puma ini seperti misi kemanusiaan, pencarian dan pertolongan (SAR), serta berbagai operasi seperti Operasi Malirja, Operasi Kikis, Operasi Patok, Operasi Seroja, Operasi Halau, Operasi Wisnu, dan Operasi Anggrek Biru.

Kasau menambahkan, pemberhentian operasional helikopter SA-330 Puma merupakan suatu keniscayaan dan bagian dari proses modernisasi alutsista TNI AU di mana prioritas anggaran mengharuskan lebih memperhatikan pesawat heli baru yang lebih efisien dan murah total biaya perawatannya.

Sementara itu Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertama TNI M. Taufik Arasj mengatakan, heli SA-330 Puma HT-3315 akan disimpan di Muspusdirla dalam kondisi “Ready to Fly” atau masih siap terbang.

Sebab, helikopter tersebut masih menyisakan jam terbang yang masih dapat digunakan.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *