AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) akan melaksanakan tur besar-besaran di Asia-Pasifik pada tahun 2024. Dalam turnya tersebut, pesawat-pesawat Luftwaffe akan ditemani oleh pesawat-pesawat dari Perancis dan Spanyol.
Kementerian Pertahnan Jerman mengatakan, pengerahan selama berminggu-minggu pada musim panas mendatang tersebut, juga akan disertai dengan satu kapal perang milik Angkatan Laut Jerman.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada 16 November menyatakan, kepentingan di kawasan Asia-Pasifik sama dengan kepentingan negaranya.
Kepala Angkatan Udara Jerman Letjen Ingo Gerhartz menambahkan, pengerahan pesawat pada tahun depan akan jauh lebih besar dibandingkan pengerahan pesawat ke kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2022.
Luftwaffe memiliki kemampuan untuk menjangkau kawasan Asia-Pasifik dalam waktu 24 jam. Ia mencontohkan, misalnya, enam Eurofighter Typhoon, empat A400M, dan tiga tanker A330 MRTT dapat mencapai Singapura dalam waktu 24 jam dan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan dari sana.
Perjalanan mendatang akan mengambil arah sebaliknya, terbang melintasi Atlantik utara menuju Alaska untuk pemberhentian pertama.
Menurut Gerhartz, idenya adalah untuk tampil di kawasan ini dengan wajah Eropa, yang terdiri dari tiga negara mitra FCAS dan mungkin juga melibatkan pesawat dari Inggris dan Italia.
Kalender berikutnya adalah latihan Pitch Black di Australia pada akhir Juli, diikuti dengan singgah di India atau Malaysia.
Di India, kontingen Eropa akan berpartisipasi dalam latihan internasional Tarang Shakti, jika waktunya tepat, atau melakukan aktivitas terbang lokal di luar latihan tersebut, menurut Luftwaffe seperti diwartakan Defense News.
Sementara Indonesia tidak disebut dalam rencana tur tersebut.
-Poetra-


Setelah Prancis gelar touringnya ke Asia-Pasifik beberapa bulan yang lalu dengan misi The Pegase 2023, nanti giliran Jerman akan melakukan hal yang sama pada musim panas tahun depan namun sayang tidak mampir ke Indonesia padahal mereka juga ikut Pitch Black di Australia