AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Program rudal balistik nuklir antarbenua Sentinel Amerika Serikat kemungkinan akan mengalami penundaan. Menteri Angkatan Udara AS Frank Kendall menyatakan, banyak hal dan tantangan yang tidak diketahui serta tak terduga dalam pengembangan rudal ini.
Program pengembangan rudal yang diberi nama LGM-35A Sentinel ICBM membutuhkan biaya yang sangat besar, yakni 96 miliar dolar AS.
“Sentinel, menurut saya, sejujurnya sedikit kesulitan. Ada hal-hal yang tidak diketahui dan tidak diketahui yang muncul ke permukaan… dalam program ini dan bahwa departemen tersebut harus berupaya menyelesaikannya,” ujar Kendall kepada Center for a New American Security seperti diwartakan Breaking Defense.
Para pemimpin USAF selama beberapa waktu telah mengibarkan bendera merah mengenai kemungkinan penundaan program ini.
Hal itu terkait penemuan Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) pada bulan Juni yang menyatakan bahwa ada kemungkinan untuk penundaan pengembangan rudal balistik nuklir Sentinel selama satu tahun.
Namun hingga saat ini, pejabat militer masih berkeyakinan bahwa rudal tersebut dapat mencapai kemampuan operasional awal pada tahun 2030.
Dirancang untuk menggantikan rudal balistik antarbenua Minuteman III yang sudah tua, pengembangan Sentinel merupakan upaya besar-besaran yang mencakup tidak hanya pengembangan rudal itu sendiri, tetapi juga pembangunan fasilitas bawah tanah baru untuk menampungnya serta sistem komando dan kendali baru.
“Sentinel adalah salah satu program kompleks terbesar yang pernah saya lihat. Ini mungkin hal terbesar yang pernah dilakukan Angkatan Udara,” kata Kendall.
Meskipun enggan untuk menjelaskan permasalahannya secara rinci – mengingat bahwa ia telah mengundurkan diri dari pengembangan tersebut karena koneksinya dengan industri – Kendall mengatakan bahwa kompleksitas program ini telah menimbulkan ketidakpastian sejak awal.
“Seiring dengan semakin mendalamnya program ini, semakin kami memahami secara mendalam apa yang sebenarnya harus kami lakukan, kami menemukan beberapa hal yang memerlukan biaya. Tidak ada pertanyaan tentang itu. Dan kami mencoba menilai seberapa besar dampak yang akan terjadi dan penyesuaian seperti apa yang akan kami lakukan,” kata dia.
Meski begitu, ia menekankan bahwa Sentinel adalah salah satu program modernisasi nuklir prioritas utama yang tidak boleh gagal.
-Poetra-

