Selama 20 bulan Singapura telah menguji bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF), namun masih ada berbagai hal yang harus dilakukan

A350 Singapore AirlinesAFP/Roslan Rahman

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (the Civil Aviation Authority of Singapore/CAAS), GenZero, dan Singapore Airlines (SIA) telah menyelesaikan uji coba penggunaan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) selama 20 bulan, dimulai pada bulan Februari 2022, melalui kerja sama dengan Temasek.

Uji coba SAF ini mendukung salah satu rekomendasi utama dari Panel Penasihat Internasional (the International Advisory Panel/IAP) tentang Hub Udara Berkelanjutan guna menciptakan ekosistem pasokan SAF jangka panjang yang aman untuk Singapura.

Hasil dari uji coba tersebut menemukan bahwa meskipun Singapura secara operasional siap untuk memasok SAF, masih ada hal yang diperlukan untuk mendukung adopsi tersebut.

CAAS akan menerapkan pelajaran yang didapat dalam pengembangan Cetak Biru Hub Udara Berkelanjutan Singapura (Singapore Sustainable Air Hub Blueprint).

Hal itu disampaikan dalam siaran bersama CAAS, GenZero, dan SIA yang diterima Airspace Review, Senin (6/11).

Disebutkan bahwa ada tiga aspek dalam uji coba SAF tersebut:

Pertama, kesiapan operasional. Uji coba tersebut telah mengesahkan proses end-to-end yang diperlukan untuk mengintegrasikan SAF ke Bandara Changi, termasuk pengadaan, pencampuran SAF murni dengan bahan bakar pesawat konvensional di berbagai fasilitas di Singapura, sertifikasi keamanan, dan pengiriman SAF yang telah dicampur ke Bandara Changi.

Uji coba tersebut memastikan bahwa SAF dapat digunakan dengan aman di Bandara Changi dan dibawa ke dalam pesawat tanpa perlu melakukan modifikasi pada infrastruktur bandara yang sudah ada.

Kedua, pembuatan kredit SAF. Pembuatan kredit SAF untuk dijual kepada perusahaan-perusahaan korporasi dan perusahaan kargo udara yang ingin mengurangi jejak karbon mereka merupakan cara untuk mendapatkanpendanaan guna menghindari biaya yang lebih tinggi dari SAF.

Dalam uji coba ini, SIA membeli 1.000-ton SAF murni yang menghasilkan 1.000 kredit SAF, setara dengan sekitar 2.500-ton pengurangan karbon dioksida.

Kredit SAF ini dihasilkan melalui standar industri terpercaya, yaitu Sistem Book & Claim dari Roundtable on Sustainable Biomaterials (RSB).

Uji coba tersebut memvalidasi bahwa transaksi kredit SAF dapat dilakukan secara terpercaya dan transparan, yang membentuk dasar untuk pasar global kredit SAF.

Ketiga, kesiapan pasar. Sekitar dua per tiga dari 1.000 kredit yang dihasilkan telah terjual selama masa uji coba.

Masa uji coba tersebut mengkonfirmasi adanya permintaan pasar terhadap kredit SAF, namun juga menunjukkan bahwa masih dibutuhkan lebih banyak upaya untuk mengadopsi SAF secara luas, termasuk melalui pendidikan, penyuluhan, serta dukungan kebijakan dari perusahaan dan pemerintah.

Han Kok Juan, Director-General, CAAS, mengatakan, “SAF, yang diperkirakan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyumbang 65% dari pengurangan emisi karbon yang dibutuhkan oleh dunia penerbangan guna mencapai titik nol pada tahun 2050, akan menjadi komponen penting dalam upaya dekarbonisasi penerbangan Singapura.”

Ia menambahkan, CAAS sedang mengembangkan mekanisme penyerapan struktural untuk mendukung adopsi SAF. Hal ini juga akan mempertimbangkan perkembangan di belahan lain di dunia, termasuk diskusi pada Konferensi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization Conference/ICAO) ketiga yang akan datang tentang Penerbangan dan Bahan Bakar Alternatif.

Lee Wen Fen, Chief Sustainability Officer, Singapore Airlines, mengatakan, “SAF adalah salah satu perangkat utama dekarbonisasi dari Grup SIA agar dapat mencapai emisi karbon netral pada tahun 2050. Uji coba ini telah memberi landasan yang jelas menuju implementasi SAF di Singapura. SIA akan terus bekerjasama dengan para mitra untuk mempromosikan dan meningkatkan penggunaan SAF di Singapura.”

Sementara Frederick Teo, CEO GenZero, mengatakan, “SAF diakui secara luas sebagai perangkat penting untuk mengurangi karbon dalam penerbangan. Memastikan bahwa SAF dapat diterapkan secara operasional di Singapura akan membantu memposisikan Changi sebagai pusat penerbangan berkelanjutan di tingkat regional dan global.”

Ditambahkan bahwa proyek uji coba ini memperlihatkan kemampuan komunitas untuk memobilisasi ekosistem penerbangan dalam hal operasionalisasi, penyebaran, dan penggunaan SAF.

Melalui proyek uji coba ini, GenZero juga bekerja sama dengan para mitra seperti Climate Impact X dan RSB untuk meluncurkan kredit SAF.

Uji coba tersebut memungkinkan GenZero untuk mengembangkan metodologi dan proses yang diperlukan untuk menguji lebih jauh perusahaan mana saja yang memiliki kemauan untuk mengurangi emisi perjalanan mereka.

Hal ini memberikan wawasan yang berguna tentang bagaimana kita dapat mengumpulkan pendanaan karbon tambahan untuk mengimbangi premi harga dan mendorong adopsi SAF.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *