Pesawat Intelijen Sinyal G550 Nachshon Oron mengudara 4 jam mendekati Jalur Gaza: Pertanda operasi darat segera digelar?

G550 OronAmit Agronov/IAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Israel (IAF) pada 10 Oktober 2023 terdeteksi melalui Flightradar24 menerbangkan pesawat Intelijen Sinyal (SIGINT) Gulfstream G550 Nachshon Oron milik Skadron ke-122 “Nachson” yang berada di Pangkalan Udara Nevatim di Gurun Negev, Israel

Pesawat terbang selama empat jam di atas lepas pantai Israel Tengah, dekat dengan wilayah Jalur Gaza, Palestina.

Diduga pesawat melakukan penerbangan dalam misi pengumpulan intelijen sebelum operasi tempur darat dilakukan oleh Angkatan Pertahanan Israel (ADF), yang sudah digembar-gemborkan sebelumnya.

Disebut-sebut, operasi tempur darat akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang (ada yang menyebut dalam 24-36 jam ke depan).

Seperti diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah sesumbar akan merobohkan dan meratakan situs-situs Hamas di Jalur Gaza menjadi puing-puing.

Hal ini sebagai tindakan balasan atas serangan Operasi Badai Al-Aqsa yang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam, Hamas pada Sabtu pagi, 7 Oktober 2023.

Sementara itu, pihak Hamas telah menjawab rencana Netanyahu dengan mengatakan bahwa setiap pergerakan pasukan darat Israel di Jalur Gaza artinya sama dengan merelakan pembunuhan satu per satu sandera orang Israel yang ditawan oleh Hamas di Jalur Gaza.

Netanyahu menyatakan tidak peduli dengan ancaman itu dan operasi Pedang Besi tetap akan dilanjutkan usai serangan udara masif yang masih dilancarkan oleh pihak Israel saat ini.

Israel mengklaim, pihaknya telah berhasil menghancurkan target-target Hamas sebanyak 1.290. Sementara itu, korban tewas di pihak Israel telah melebihi 900 orang dan 2.616 warga Israel terluka.

Media menyebut setidaknya ada 100 warga Israel yang disandera di Jalur Gaza oleh Hamas. Namun pihak Israel mengatakan jumlahnya lebih dari 30 orang.

G550 Nachshon Oron

Mengenai pesawat Intelijen Sinyal (SIGINT) G550 Nachshon Oron, ini adalah pesawat mata-mata pengumpul intelijen multimisi.

Pesawat berbasis bizjet Gulfstream G550 ini memiliki beragam kemampuan untuk fungsi Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian (ISR).

Rangkaian avionik misi pada pesawat ini dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries (IAI), yang menyebutnya sebagai pesawat ISR paling canggih di dunia.

Secara tampilan, Oron mirip dengan Eitam (pesawat berbasis sama G550), di mana terdapat kubah “pipi” yang menonjol dicangkokkan ke sisi badan pesawat.

Pada Eitam, kubah pipi tersebut berisi antena untuk radar AESA (Active Electronically Scanned Array) Elta EL/M-2085. Kemudian ada antena lain di bagian hidung dan di bagian ekor untuk membantu memberikan jangkauan 360 derajat.

Radar-radar tesebut kemungkinan tetap dipertahankan di Oron namun telah ditingkatkan versinya. Untuk diketahui, Eitam pertama kali memasuki layanan IAF pada tahun 2006.

Sensor canggih radar Oron dimaksudkan untuk mensurvei wilayah luas di darat, udara, dan laut. Oron dapat melakukan tiga misi berbeda yaitu pencitraan udara, peringatan dan pengendalian dini di udara, serta pengumpulan intelijen maritim.

Selain sistem onboard yang lebih canggih, Oron memiliki stasiun kerja untuk awak misi dalam jumlah lebih banyak, termasuk petugas intelijen untuk menganalisis data yang dikumpulkan secara waktu nyata di pesawat.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *