AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setelah ramai menjadi perbincangan di jagat militer mengenai upaya Rusia melindungi pesawat tempur dan pembomnya dengan tumpukan ban bekas di sayapnya dari serangan drone, kini muncul upaya lainnya dengan menggunakan jaring.
Beredar foto-foto melalui saluran Telegram yang menunjukkan pesawat tempur Rusia sedang terparkir di pinggir landasan dilindungi dengan jaring pengaman.
Masih belum ada informasi resmi mengenai lokasi pengambilan foto dan apakah uji efisiensi dan ketahanan hanggar tersebut sudah lolos atau belum.
Dalam sebuah akun Telegram disebutkan, hanggar ini ditempatkan di sebuah bandara yang digunakan Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) untuk melancarkan serangan ke wilayah Ukraina.
Tampaknya ini adalah solusi sementara atau sedang dalam pengujian. Terlihat jaring pengaman melindungi jet tempur tua yang sudah tak berfungsi.
Hanggar dibangun dari kolom logam di kedua sisi sepanjang pesawat. Hanggar ini diperkuat dengan kolom lateral dengan sudut 45 derajat, bersama dengan kolom asli 90 derajat yang ditancapkan ke dalam tanah.
Dua baris kolom di setiap sisi hanggar diperkuat lagi dengan balok logam mengikuti sudut 45 derajat.
Dari atas, hanggar ditutup dengan jaring melintang. Ini seharusnya menjadi pertahanan utama pesawat terhadap serangan drone kamikaze.
Ide tersebut sepertinya diambil dari praktik perang darat di palagan Ukraina, yaitu menutupi kubah kendaraan tempur darat berat, termasuk tank, dengan sangkar dengan kisi-kisi logam.
Kendaraan dapat terlindungi dari serangan drone dengan cara mencegat dan menjerat drone dengam jaringnya.
Bahan jaring dirancang cukup kuat untuk menahan benturan dan berat drone, sehingga memastikan drone tidak tembus.
Selain itu, jaring berfungsi sebagai penghalang visual bagi sensor dan kamera drone, sehingga menyulitkan operator drone untuk menavigasi atau menargetkan kendaraan secara akurat.
-RBS-

