Penerbang A-4 Skyhawk TNI AU diajari Air Refueling oleh Penerbang Korps Marinir AS

Air Refueling A-4 Skyhawk dari KC-130B TNI AUTNI AU
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pengisian bahan bakar di udara (Air Refueling atau Air-to-Air Refueling/AAR) dilaksanakan agar pesawat penerima bahan bakar dapat terbang lebih lama dan/atau menjangkau jarak lebih jauh.

Demikian halnya dengan AAR yang dilakukan oleh pesawat tanker KC-130B Hercules TNI AU terhadap pesawat A4 Skyhawk saat masih digunakan oleh Skadron Udara 11 di tahun 1980-an.

Airbus_contoh2

Perlu diketahui, untuk mengajarkan bagaimana para penerbang A-4 TNI AU dapat melaksanakan AAR dari pesawat KC-130B, maka TNI AU mendatangkan instruktur dari Korps Marinir AS (USMC).

Pesawat A-4 dilengkapi dengan probe, sedangkan pesawat Kc-130B dilengkapi dengan drogue. Sistem pengisian bahan bakar di udara dengan metode drogue-and-probe ini dikenal di Angkatan Laut AS (US Navy) dan USMC. Sedangkan untuk Angkatan Udara AS (USAF) menggunakan metode boom.

(Alm) Marsda TNI (Purn) F. Djoko Poerwoko, salah seorang Penerbang A-44 TNI AU pernah mengatakan, pelaksanaan AAR dari pesawat KC-130 Hercules terhadap pesawat A-4 biasanya dilaksanakan di ketinggian 15.000 kaki dengan kecepatan terbang 235 knot.

Sebenarnya ada metode lain, yaitu terbang low level yang dikenal dengan metode Tobogan dan AAR dilakukan pada ketinggian 1.000 kaki di atas permukaan tanah. Namun metode ini cukup sulit karena pengaruh bumpy dari angin permukaan.

Setelah para pilot A-4 mahir melakukan AAR dari pesawat KC-130, beberapa penerbangan jarak jauh pun dilakukan oleh Skadron Udara 11 yang berkekuatan pesawat A-4 yang dibeli secara rahasia dari Israel tersebut (Operasi Alpha).

Rute penerbangan yang pernah dijajal oleh para penerbang A-4 dengan dukungan AAR ini adalah Medan – Madiun – Ujung Pandang (Makassar) – Biak.

Rute lainnya seperti Madiun – Manado dengan lama penerbangan 4,5 jam.

Bahkan, lanjut F. Djoko Poerwoko, untuk membuktikan kemampuan tersebut, satu flight A-4 dengan beban membawa enam bom Mk-82, 14 roket FFAR, dan dua drop tank pernah terbang dari Lanud Iswahjudi ke daerah operasi di Baucau, Timor Timur (sekarang Timor Leste) dengan dukungan satu pesawat KC-130B.

Misi yang dilaksanakan pada bulan Januari 1987 itu berjalan dengan baik dan lancar.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *