Helikopter Serang Ka-52 Alligator mendapatkan pamor dalam pertempuran di Zaporozhye

Ka-52 Alligator
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Helikopter Serang (Attack Helicopter) Ka-52 Alligator milik Angkatan Dirgantara Rusia telah mendapatkan pamornya dalam pertempuran di Zaporozhye pada tanggal 7 Juni 2023.

Diberitakan sebelumnya, heli berawak dua yang duduk berdampingan di kokpit ini berhasil melumat Kendaraan Tempur Infanteri (IFV) M2A2 ODS-SA Bradley buatan Amerika Serikat.

Boeing_contoh2

Ka-52 Alligator adalah helikopter serang segala cuaca yang dikembangkan Biro Desain Kamov (anak perusahaan Russian Helicopters). Ini adalah versi kursi ganda yang telah ditingkatkan dari varian Ka-50 Black Shark

Ka-52 memiliki kemampuan bermanuver yang baik dan dapat menghancurkan target darat lapis baja, target udara ketinggian rendah, serta pasukan musuh. Heli ini juga digunakan sebagai platform pengawasan dan pos komando udara untuk sekelompok helikopter serang.

Ka-52 diluncurkan pertama kali pada bulan Desember 1996 dan melaksanakan penerbangan perdananya pada bulan Juni 1997.

Produksi serial Ka-52 baru dimulai pada 2008 di pabrik Progress Arsenyev Aviation di wilayah Primorye Rusia.

Pada bulan Desember 2010, Pusat Penyebaran Taktis ke-334 Angkatan Udara Rusia di Torzhok menerima tiga Ka-52. Heli ini difungsikan sebagai helikopter misi khusus.

Angkatan Udara Rusia mulai mengerahkan helikopter Ka-52 pada April 2011. Pada tahun yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia menandatangani kontrak dengan perusahaan untuk pengadaan 140 helikopter Ka-52.

Ka-52 menggantikan armada pendahulunya yaitu Ka-50 Black Shark yang telah diturunkan dalam berbagai operasi militer, termasuk dalam Perang Chechnya.

Pada bulan Februari 2018, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan minatnya untuk membeli 114 heli Ka-52 versi upgrade sebagai bagian dari Program Persenjataan Negara baru untuk 2018-2027.

Ka-52 menggabungkan desain helikopter Ka-50 yang sedikit dimodifikasi. Heli ini memiliki hidung yang lebih lebar karena kokpit dua kursinya dan ukuran yang lebih panjang. Kesamaan komponen dan sistem dengan Ka-50 mencapai sekitar 85%.

Helikopter Ka-52 berdimensi panjang 16 m, tinggi 4,9 m, dan diameter rotor utama 14,5m. Berat lepas landas maksimum Ka-52 mencapai 10.800 kg.

Kokpit dengan dua kursi dibuat secara berdampingan. Kedua awak heli duduk masing-masing di kursi pelontar K-37-800M yang dilengkapi dengan sistem penyelamatan awak ketapel, sehingga kedua pilot bisa melakukan eject saat dalam keadaan darurat.

Kokpit kaca modernnya dilengkapi dengan Head-up-Display (HUD), empat display multifungsi SMD 66, Helmet-Mounted Sight Display (HMSD), penguat gambar, dan penerima GPS.

Ka-52 juga mengintegrasikan radio-locator meja kabin FAZOTRON dan Sistem Navigasi dan Serangan Helikopter (NASH).

Pada September 2012 Russian Helicopters menandatangani kontrak jangka panjang dengan Ramenskoye Design Company (RDC) untuk pengiriman peralatan avionik.

Sebagai bagian dari kontrak, RDC bertanggung jawab atas penyediaan paket avionik untuk helikopter serang Ka-52 dan varian berbasis kapal lanjutan Ka-52K antara tahun 2013 dan 2020.

Persenjataan, radar, dan mesin

Perusahaan mengklaim, helikopter Ka-52 memiliki daya tahan tempur yang tinggi dan persenjataan yang kuat.

Sisi kanan badan pesawat dilengkapi dengan dudukan meriam bergerak NPPU-80 yang dipasang dengan meriam otomatis 2A42 kaliber 30 mm. Enam cantelan eksternal yang dipasang di sayap dapat dipasang dengan kombinasi senjata yang berbeda.

Cantelan dapat membawa peluru kendali antitank VIKHR (ATGM), rudal ATAKA dengan sistem pemandu laser dan peluncur roket B8V-20 untuk roket S-8 80 mm.

Rudal antitank VIKHR meiliki jangkauan 8-10 km. Ka-52 juga dapat dipersenjatai dengan peluru kendali antipesawat IGLA-V.

Ka-52 juga dapat dilengkapi dengan peluru kendali udara ke permukaan terbaru Izdeliye 305E (Produk 305 E). Rudal ini dapat menyerang target pada jarak hingga 14,5 km dengan kecepatan hingga 230 m/detik.

Rusia menembakkan rudal terbaru dari helikopter serang Ka-52 Alligator selama operasi militernya di Ukraina pada tahun 2022.

Untuk sensor dan radar, Ka-52 dilengkapi dengan radome tiang yang menampung radar Phazotron FH-01 Millimeter Wave Radar (MMW) dengan dua antena untuk target udara dan darat.

Penanggulangan didukung oleh IR aktif dan jammer elektronik, Penerima Peringatan Radar (RWR), sistem deteksi laser, sensor peringatan pendekatan rudal IR dan dispenser suar/sekam UV-26 di fairing ujung sayap.

Ka-52 Alligator ditenagai oleh dua mesin turboshaft Klimov VK-2500 yang menggerakkan dua rotor utama coaxial contra-rotating. Setiap mesin menghasilkan daya lepas landas maksimum 2.400 hp. Mesin dilengkapi dengan sistem kontrol digital otoritas penuh baru (FADEC).

Helikopter militer Ka-52 dapat terbang pada ketinggian maksimum 5.500 m. Kecepatan maksimum dan jelajah helikopter masing-masing adalah 300 km/jam dan 260 km/jam.

Ka-52 dapat menanjak dengan kecepatan maksimum 16 m/s. Ka-52 memiliki jangkauan penerbangan praktis 460 km. Untuk jangkauan jangkauan penerbangan feri mencapai 1.110 km.

Digdaya setelah menjadi mangsa

Tidak dimungkiri, kehadiran Ka-52 dalam pertempuran di Ukraina membawa hasil mengagumkan dalam membabat kendaraan-kendaraan tempur lapis baja Ukraina, seperti terjadi dalam pertempuran di Zaporozhye tersebut.

Helikopter ini langsung mendapatkan pamornya karena berhasil membabat kendaraan-kendaraan tempur lapis baja yang dibanggakan AS dan NATO yang digunakan oleh Ukraina.

Namun, Ka-52 juga bukan tanpa mengalami nasib naas. Khususnya di awal Operasi Militer Khusus yang dilancarkan oleh Rusia di awal peperangan. Sejumlah heli ini, dan juga pesawat tempur, menjadi santapan rudal-rudal panggul antipesawat dari pasukan Ukraina.

Rupanya Rusia kemudian telah belajar dari kesalahannya dengan memperbaiki taktik dan strategi bertempurnya.

Hal sebaliknya kini malah tampak dilakukan oleh Ukraina saat melakukan serangan balasan yang dilengkapi dengan 150 kendaraan tempur lapis bajanya berikut 1.500 prajuritnya.

Mereka masuk ke ladang pembantaian di Zaporozhye di mana Pasukan Rusia telah lebih siap untuk bertempur. Salah satu keberhasilannya adalah karena peran Helikopter Serang Ka-52 Alligator dengan rudal antitank Vikhr.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, dalam pertempuran yang berlangsung dua jam pada dini hari itu, lebih dari 30 kendaraan tempur lapis baja Ukraina berhasil dihancurkan dan 950 nyawa prajurit Ukraina pun melayang.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *