Israel: Kami dapat mengalahkan semua senjata Iran, apapun itu…

Yoav GallantIsraeli MoD
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bereaksi terhadap berita bahwa Iran telah berhasil membuat rudal balistik hipersonik pertamanya yang mampu terbang dengan kecepatan hingga 15 kali kecepatan suara (15 Mach).

Gallant mengatakan, Israel mampu mengalahkan semua senjata Iran, apapun itu.

Airbus_contoh2

“Saya mendengar musuh kita membual tentang senjata yang mereka kembangkan. Untuk setiap perkembangan seperti itu, kami memiliki penangkal yang lebih baik – apakah itu di darat, di udara, atau di arena maritim, termasuk cara defensif dan ofensif,” ujar Gallant kepada wartawan dalam kunjungannya ke Komando Utara militer pada hari Selasa, dikutip AFP.

Seperti diberitakan sebelumnya, Iran telah memperkenalkan senjata barunya berupa rudal balistik hipersonik yang diberi nama Fattah.

Rudal itu diklaim Iran memiliki jangkauan 1.400 km dan mampu terbang dengan kecepatan hingga 15 kali kecepatan suara, atau Mach-15.

Presiden Iran Ebrahim Raisi memuji rudal baru karena secara signifikan akan meningkatkan pencegahan Iran.

Dikatakan, senjata hipersonik lebih sulit dicegat daripada rekan mereka yang bergerak lebih lambat, tetapi mencapai kecepatan yang diperlukan selama penerbangan atmosfer merupakan tantangan teknologi yang signifikan.

Beberapa ahli militer percaya, sistem antirudal yang ada tidak akan mampu menghentikan proyektil hipersonik dengan andal.

Media Iran menggambarkan Fattah mampu melewati pertahanan paling maju AS dan Israel.

Teheran pertama kali mengklaim telah membuat terobosan dalam teknologi hipersonik pada November tahun lal. Ketika itu Iran menyatakan sedang mengembangkan senjata jarak jauh yang dapat bermanuver masuk dan keluar dari atmosfer.

Sementara Iran menggembar-gemborkan sistem baru sebagai pertahanan, Gallant memperingatkan bahwa Israel akan memberikan “pukulan telak” kepada musuh-musuhnya jika diserang.

Dia mengatakan hal itu ketika Militer Israel sedang melakukan latihan selama dua minggu yang berfokus pada simulasi perang multifront melawan Iran dan sekutu regionalnya.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *