AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Nigeria secara resmi telah mengonfirmasi pembelian 24 unit Pesawat Tempur Ringan Leonardo M-346FA (Fighter Attack) pada 27 Mei lalu. Pesawat ini nantinya akan dioperasikan di dua skadron tempur Angkatan Udara Nigeria (NAF).
M346FA akan menggantikan peran Pesawat Serang Darat Alpha Jet yang telah menua.
M-346FA juga akan digunakan sebagai jet latih utama untuk pesawat tempur Chengdu PAC JF-17 yang baru.
Leonardo M-346 merupakan keluarga pesawat jet latih canggih transonik untuk militer. M-346 dirancang dengan peran utama sebagai pelatih tempur terdepan, di mana kinerja dan kemampuan pesawat digunakan untuk memberikan pelatihan pilot untuk pesawat tempur ringan generasi terbaru.
Awalnya pesawat ini dikembangkan bersama dengan Yakovlev dari Rusia sebagai Yak/AEM-130.
Namun, kemitraan tersebut dibubarkan pada tahun 2000 dan kemudian Alenia Aermacchi melanjutkan untuk mengembangkan M-346 Master secara terpisah. Sementara Yakolev melanjutkan pengerjaan Yakovlev Yak-130 Mitten.
Tahun 2016 Alenia Aermacchi kemudian berubah menjadi Leonardo-Finmeccanica dan berubah lagi menjadi Leonardo pada 2017.
M346 saat ini dioperasikan oleh Angkatan Udara Italia, Israel, Singapura, Yunani, Turkmenistan, dan Polandia.
M-346FA adalah varian multiperan yang mampu melakukan pertempuran udara ke udara dan udara ke permukaan dengan muatan 3 ton yang tersebar di 7 cantelan, radar radar Grifo-M346 canggih, penanggulangan dan fitur siluman termasuk asupan mesin kisi-kisi dan pelapis penyerap radar pada kanopi dan tepi depan sayap.
Pesawat ini diperkenalkan pertama kali pada 18 Juni 2017 dalam tampilan statis di Paris Air Show tahun itu.
M-346FA dipasarkan untuk diekspor ke negara-negara Amerika Selatan dan Asia Timur. Pesawat ini diklaim pabrikan mampu menjalankan misi operasional dengan biaya jauh lebih rendah daripada pesawat tempur garis depan.
M-346FA mempertahankan semua fitur pesawat latih dengan penambahan peralatan dan sensor generasi baru, menjadikannya solusi operasional yang efektif dalam peran tempur ringan.
Pesawat dilengkapi dengan radar pemindaian mekanis multi-mode Grifo-M-346, yang dikembangkan oleh Leonardo dan dioptimalkan untuk M-346FA.
M-346FA dilindungi oleh sistem pertahanan pasif lengkap (DASS – Defensive Aids Sub-System) serta sistem komunikasi terintegrasi dan tautan data taktis (TDL), sesuai persyaratan NATO.
-JDN-
Fungsinya lebih spesifik sebagai pesawat serang terutama karena kemampuan gotong maupun kecepatannya yang subsonik. Indonesia sehatusnya mengikuti langkah Malaysia mengakuisisi FA 50 sebagai versi lebih lanjut dari T 50i. Cocok sebagai interseptor ringan karena kemampuannya terabng supersonik menggantikan keluarga Hawk. Jadi inget waktu kasus pesawat Hawk kita berusaha mengintersep pesawat asing.