AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Di tengah berkecamuknya perang antara Rusia dengan Ukraina yang belum terlihat tanda-tandanya akan usai ini, industri pertahanan Rusia terus mengembangkan dan menyempurnakan senjata-senjata barunya.
Salah satunya adalah Sistem Peluncur Roket Multilaras (MLRS) baru yang dinamai Sarma. Sistem ini dikembangkan berdasarkan platform 9A52-4 Kama MLRS 300 mm.
Sebuah sumber industri mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA Novosti, Sarma MLRS akan menampilkan peningkatan mobilitas serta mampu menembakkan amunisi berpemandu. Sarma juga dilengkapi sistem kontrol dan panduan tembakan otomatis yang canggih.
Kama yang menjadi basis Sarma MLRS mulai dipresentasikan pada tahun 2007 dalam pertunjukan udara MAKS.
Kama sendiri adalah modifikasi dari sistem Smerch MLRS dengan membawa enam tabung, bukan 12 peluncur seperti Smerch.
Perbedaan lainnya dengan Smerch, Kama mengadopsi peluncur roket model terbuka yang disebut MZ-196. Peluncur ini dipasang pada truk KamAZ 6350 berpenggerak 8X8.
Sarma diperkirakan akan mengusung roket 300 mm seperti yang digunakan Tornado-S MLRS. Roket ini dilengkapi dengan sistem panduan navigasi inersia yang memungkinkan penargetan akurat.
Selain itu, mereka menampilkan kemampuan koreksi komunikasi satelit, memungkinkan penyesuaian lintasan roket berdasarkan data waktu nyata.
Kombinasi navigasi inersia dan komunikasi satelit ini memastikan tingkat akurasi yang sangat tinggi saat melibatkan target.
Sejak diperkenalkan, tak ada sistem Kama yang diproduksi untuk pasukan Rusia. Bisa jadi Sarma MLRS anyar ini disebut-sebut sebagai kelanjutannya.
-RBS-