Pentagon: F-16 untuk Ukraina adalah program jangka panjang, bukan untuk serangan balasan ke Rusia

USAF F-16USAF
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menyatakan, pesawat tempur F-16 untuk Ukraina adalah program jangka panjang dan bukan untuk digunakan dalam serangan balasan terhadap Rusia.

Dikatakan bahwa F-16 tidak akan tersedia untuk Ukraina saat ini, meskipun negara-negara NATO telah menyetujui rencana untuk melatih pilot Ukraina guna menerbangkan pesawat tempur buatan AS itu.

Airbus_contoh2

Hari ini, Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal USAF Pat Ryder menjelaskan secara lebih rinci bahwa pelatihan dan transfer pesawat F-16 ke Ukraina pada akhirnya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan jangka menengah dan panjang, bukan pertahanan jangka pendek untuk tindakan balasan yang diharapkan.

“F-16 untuk Ukraina menandakan komitmen jangka panjang untuk Ukraina,” kata Ryder. “F-16 ini tidak akan relevan dalam serangan balik berikutnya,” tambahnya, seperti dirilis dalam siaran pers Pentagon (23/5).

Sebelumnya, negara-negara Eropa seperti Norwegia, yang memensiunkan F-16 mereka dan menggantinya dengan F-35 yang lebih kompeten, dengan sopan telah menolak permintaan Kyiv untuk menyumbangkan F-16 mereka.

Saat ini, tidak ada F-16 dari mana pesawat ini akan datang atau kapan akan dikirim. AS dan sekutunya hanya menyatakan bersedia melatih pilot Ukraina untuk F-16 atau menggunakan F-16, yaitu cara mengoperasikan pesawat ini.

“Pelatihan ini akan berlangsung di luar Ukraina di lokasi-lokasi di Eropa,” kata Ryder. “Tapi dalam hal kapan pelatihan itu akan dimulai, bagaimana jet ini akan dipasok, siapa yang akan memasoknya, kami terus bekerja dengan mitra internasional kami di bidang itu,” lanjutnya.

Untuk beberapa waktu, F-16 tidak tersedia untuk Ukraina. Namun baru-baru ini, AS setuju bahwa negara mitra dapat melatih Ukraina dalam penggunaan pesawat tersebut.

Pada Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina terakhir pada bulan April, ujar Ryder, Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin III menerima beberapa permintaan dari negara-negara yang menginginkan izin AS untuk melatih pilot Ukraina di F-16.

Baru-baru ini diumumkan oleh Presiden Joe Biden dalam pertemuan KTT G7 di Jepang pada 19 Mei, kebalikan dari sikap sebelumnya.

Pesawat F-16 adalah sistem senjata Amerika, dan dengan cara yang sama negara-negara yang menginginkan F-16 harus bekerja sama dengan AS untuk mendapatkannya.

Perjanjian Penjualan Militer Asing (FMS) juga berarti bahwa mereka yang memiliki F-16 harus mendapatkan izin dari AS sebelum mentransfer pesawat ini ke negara lain.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *