Rusia tidak gentar dengan Rudal Storm Shadow, sudah punya cara untuk menangkalnya

Typhoon FGR4 membawa rudal Storm ShadowCrown Copyright

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Inggris telah mengumumkan akan mengirimkan Rudal Jelajah Jarak Jauh Storm Shadow ke Ukraina untuk membantu Kyiv berperang melawan Pasukan Rusia.

Hal itu dinyatakan oleh Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace di hadapan Parlemen Inggris pada 9 Mei 2023.

Pengiriman bantuan persenjataan terbaru ke Ukraina ini merupakan lanjutan dari bantuan militer yang dilakukan London bagi perjuangan Ukraina.

Pengiriman Storm Shadow dan persenjataan-persenjataan lainnya dari sejumlah negara, membuat para pengamat meyakini Ukraina dapat mengalahkan Rusia dalam serangan balasan yang direncanakan akan dilaksanakan tahun ini.

Rudal Storm Shadow adalah rudal jelajah dengan jangkauan hingga 250 km untuk versi ekspor dan hingga 560 km untuk varian domestik.

Sebagai gambaran, jika rudal ini ditembakkan ke timur laut Ukraina, varian ekspor senjata buatan Inggris-Prancis ini dapat menargetkan kota-kota di Rusia seperti Kursk, Belgorod, Voronezh atau Sevastopol, serta sebagian besar Belarusia termasuk ibu kotanya, Minsk.

Pejabat Inggris secara pribadi meyatakan bahwa Kyiv telah berjanji tidak akan menggunakan Storm Shadow untuk menyerang sasaran di dalam negeri Rusia.

Storm Shadow saat ini menjadi Rudal NATO paling kuat yang dikirimkan ke Kyiv.

Rudal jelajah senilai 2,5 juta dolar AS ini memiliki hulu ledak tandem seberat 450 kg. Storm Shadow memiliki panjang 5,1 m, diameter 0,4 m, dan hulu ledak tandem seberat 450 kg.

Rudal ini dapat menghancurkan benteng atau bangunan apartemen datar, fasilitas industri, persimpangan kereta api, maupun kolom kendaraan dan pasukan.

Storm Shadow punya varian yang ditembakkan dari kapal perang. Varian dengan hulu ledak 300 kg ini memiliki jangkauan hingga 1.400 km. Rudal dilengkapi dengan navigasi inersia, GPS, serta referensi medan. Inggris diperkirakan memiliki stok hingga 1.000 unit Storm Shadow.

Storm Shadow pertama kali diperkenalkan ke layanan pada tahun 2002. Inggris pertama kali menggunakan rudal ini di Irak setahun berikutnya. Setelah itu, Inggris, Prancis, dan Italia juga menggunakannya rudal ini dalam perang di Libia tahun 2011.

Selain pengiriman ke negara-negara NATO seperti Italia dan Yunani, Storm Shadows telah diekspor ke India, Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi, yang terakhir digunakan untuk melawan pejuang milisi Houthi di Yaman.

Ukraina tidak punya pesawat yang dapat membawa Storm Shadow

Storm Shadows dirancang untuk beroperasi dari Jet Tempur Typhoon, Rafale, Mirage 2000, dan Tornado. Sementara Ukraina tidak memiliki jet-jet yang telah disebutkan tersebut.

Di lain pihak, Inggris dan negara-negara NATO sejauh ini enggan menyerahkan pesawat canggih ke Kyiv di tengah kekhawatiran yang dilaporkan bahwa Rusia akan segera memusnahkannya.

Kalaupun Ukraina akan menggunakan Rudal Storm Shadow, maka yang pertama kali harus dilakukan adalah memodifikasi Jet Tempur MiG-29 atau Su-27 atau Jet Serang Su-24 dan Su-25 agar dapat membawa rudal NATO ini.

Selain itu, ada perbedaan desain mendasar antara pesawat NATO dan Pakta Warsawa.

“Menyesuaikan pesawat-pesawat ini dengan panduan dan sistem penunjukan target yang berbeda secara fundamental akan cukup sulit. Ini tidak sesederhana mengikatnya, terbang keluar, menembak dan terbang menjauh,” kata Sergey Khatylev, mantan Kepala Pasukan Rudal Antipesawat dari Komando Pasukan Khusus Pertahanan Udara Moskow, dikutip Sputnik.

Dikatakan lebih lanjut bahwa memodifikasi MiG-29 atau Su-27 untuk dapat membawa Storm Shadow membutuhkan waktu yang lama.

Opsi lain untuk meluncurkan Storm Shadow adalah dengan menggunakan varian berbasis darat. Namun ini juga akan membutuhkan sistem komando dan kontrol yang sama sekali baru, lanjut Khatylev.

Bagi Rusia, ujarnya, untuk menangkal Storm Shadow adalah dengan memperkuat sistem pertahanan rudal berlapis. Selain itu, saat ini Penerbangan Rusia telah memenangkan superioritas udara di Ukraina.

“Jika mereka menggunakan Storm Shadow dari pesawat, itu sebenarnya lebih memudahkan baik bagi kami. Sebab, akan lebih mudah untuk menargetkan pesawat daripada rudalnya itu sendiri. Kami akan menyerangnya menggunakan S-400,” jelasnya.

Selain S-400, lanjut dia, S-300, Buk-M3, dan Buk-M2 juga dapat dioperasikan secara berlapis untuk menangkal serangan Storm Shadow.

Khatylev mencontohkan sistem pertahanan udara di sekitar Krimea adalah contoh sempurna dari pertahanan antipesawat dan antirudal berlapis Rusia.

“Di sana, Armada Laut Hitam, unit pertahanan udara, angkatan udara, korps tentara, special pasukan telah menyatukan semua kemampuan pengintaian mereka, serta sistem tembakan mereka, ke dalam satu sistem. Semua ini sesuai dengan satu rencana, dari satu pos komando. Dan semua ini berpengaruh,” tandas dia.

Dengan kata lain ia menegaskan bahwa Rusia tidak gentar menghadapi penggunaan Storm Shadow oleh Ukraina dan sudah punya cara serta sistem senjata untuk menangkalnya.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *