Analis Jerman prediksi Perang Rusia-Ukraina akan berakhir tahun ini dengan kemenangan Rusia

Pasukan tank RusiaIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Analis militer dari Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman, Christian Moelling, memprediksi Perang Rusia-Ukraina akan berakhir tahun ini dengan kemenangan di pihak Rusia.

Hal itu, kata Moelling dalam wawancara dengan Handelsblatt, disebabkan karena semakin berkurangnya serangan balasan dari Ukraina yang sekaligus semakin melemahkan posisi Kyiv.

Moelling telah memperingatkan agar tidak meremehkan Rusia dan melebih-lebihkan Ukraina.

“Pasokan senjata dan tank mulai terlambat untuk itu. Kami belum tahu seberapa baik Rusia bersiap untuk serangan ini. Kita tidak boleh meremehkan Rusia, atau melebih-lebihkan Ukraina. Ukraina juga telah menyerahkan tanah dalam beberapa bulan terakhir,” katanya.

Ditambahkan bahwa dengan semakin kurang berhasilnya serangan musim semi, semakin lemah posisi negosiasi Ukraina.

Seperti diketahui, Perang Rusia-Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022. Pasukan Moskow menyerang Ukraina atas perintah dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Lebih setahun berjalan, Perang Rusia-Ukraina belum menunjukkan akan berakhir. Namun dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina mulai dipukul mundur pasukan Rusia di wilayah Ukraina timur.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui, pasukannya tidak dapat melakukan perlawanan balasan terhadap Rusia karena mulai kekurangan alutsista.

Sementara itu, dalam pekan ini pengiriman tank kelas berat Leopard 2 dari Jerman dan Challenger 2 dari Inggris dikabarkan telah tiba di Ukraina.

Ukraina juga telah menerima kendaraan tempur infanteri Stryker IFV dan kendaraan mobilisasi Cougar IMV dari Amerika Serikat.

Pasukan Ukraina dilaporkan bersiap untuk serangan balik, setelah berbulan-bulan bertahan di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung untuk merebut kota timur Bakhmut.

Komandan Pasukan Darat Utama Ukraina Oleksandr Syrskyi dikutip oleh Kantor Berita Reuters mengatakan, tentara bayaran Wagner Rusia yang didukung Kremlin telah kehilangan kekuatan yang cukup besar dan kehabisan tenaga. Kelompok ini berada di garis depan serangan timur dan selatan Rusia.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *