AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Iran menyatakan bahwa negaranya mulai memproduksi massal jet latih domestik Yasin. Jalur produksi pesawat ini telah dibuka di Teheran.
Menteri Pertahanan Iran Amir Mohammad-Reza Ashtiani, seperti diberitakan Kantor Berita Iran IRNA, menyatakan, proses desain jet latih Yasin telah dimulai beberapa tahun lalu.
Pesawat ini, kata Ashtani, memiliki desain yang unik. Selain sebagai jet latih, juga sebagai pesawat tempur maupun untuk dukungan udara dekat.
Dikatakan juga bahwa salah satu perhatian utama Iran adalah pelatihan pilot tempur. Pesawat yang sebagian besar dikembangkan dengan sumber daya dalam negeri ini, dapat memenuhi dengan baik fungsi yang dibutuhkan oleh Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF).
Komandan IRIAF Brigadir Jenderal Hamid Vahedi menyatakan, dengan jet latih baru Yasin ini akan membuat pelatihan pilot pesawat tempur Iran lebih komprehensif dan lebih singkat.
Yasin dirancang oleh Organisasi Industri Penerbangan Iran (IAIO) dan diproduksi oleh Industri Manufaktur Pesawat Iran (HESA).
Pesawat tersebut diperkenalkan kepada publik untuk pertama kalinya pada tahun 2019 di Pangkalan Udara Hamadan Shahid Noje. Prototipe pertama pesawat melakukan uji terbang pertamanya di tahun yang sama.
HESA selanjutnya meluncurkan prototipe kedua Yasin yang diperbarui dan ditingkatkan berdasarkan hasil pengujian pesawat prototipe pertama.
Kantor Berita Iran Tasnim melaporkan, prototipe kedua Yasin memiliki perangkat elektronik, avionik, kursi ejeksi, mesin, radar udara ke udara, dan roda pendaratan yang lebih canggih daripada prototipe pertama.
Prototipe kedua ini telah ditetapkan sebagai standar produksi Yasin.
Dengan adanya Yasin, direncanakan bahwa pilot-pilot IRIAF akan dapat mempelajari taktik dasar dan teknik pertempuran udara dan udara ke darat sebelum menerbangkan F- 14 Tomcat, F -4E Phantom II, F-5E Tiger II, dan MiG-29.
Yasin akan menggantikan Northrop F-5B Freedom Fighter dan Chengdu FT-7N Airguard.
-JDN-