AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam pameran kedirgantaraan Avalon Airshow 2023 yang berlangsung di Bandara Avalon, Geelong, Victoria pada 28 Februari – 5 Maret 2023, perusahaan BAE Systems Australia untuk pertama kalinya memamerkan drone bersenjata yang dinamai STRIX.
Drone dengan kemampuan tinggal landas dan mendarat secara vertikal (VTOL) ini dikembangkan oleh BAE Systems Australia bermitra dengan perusahaan lokal Innovaero yang berbasis di Perth.
Kolaborasi ini menyatukan keahlian global BAE Systems dalam platform otonom dan teknologi sistem manajemen kendaraan (VMS) dengan pengetahuan Innovaero tentang desain dan pembuatan produk aeronautika di pasar Australia.
Dalam pameran, STRIX tampil dalam bentuk mockup, meskipun perusahaan telah membangun prototipenya. Direncanakan drone ini akan terbang perdana pada akhir 2023 dan dapat mulai beroperasi pada 2026.
Melansir Breaking Defense (28/2), BAE Systems Australia menawarkan drone STRIX ini untuk Angkatan Darat dan Angkatan Laut Australia, serta terbuka untuk pasar ekspor.
Untuk spesifikasinya, STRIX berdimensi panjang 2,6 m, lebar 4,5 m dan berat 650 kg. Dapat membawa muatan senjata hingga 160 kg.
Persenjatan yang dapat dibawa STRIX, termasuk rudal AGM-114 Hellfire, Brimstone, roket berpemandu laser APKWS II 70 mm dan RUPST -179 JAGM-MR.
Drone juga disiapkan untuk membawa amunisi berpemandu presisi Razer (LCPGM) baru yang sedang dikembangkan oleh BAE Systems Australia.
Selain sebagai wahana tempur, STRIX juga dapat digunakan untuk misi IST atau intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR).
-RBS-