AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia Dmitry Medvedev mengunjungi pabrik rudal KTRV di wilayah Moskow dan menyaksikan teknologi rudal terbaru yang akan melengkapi arsenal Angkatan Bersenjata Rusia.
Salah satu senjata yang tampak dari foto yang diedarkan dari saluran Telegram Medvedev adalah rudal udara ke permukaan baru Kh-69.
Rudal ini pertama kali ditampilkan di hadapan publik saat dipresentasikan dalam forum militer dan teknis Army 2022 tahun lalu.
Rudal baru dengan bentuk persegi ini dirancang untuk dipasang di badan jet tempur siluman (stealth) generasi kelima Sukhoi Su-57.
Selain Su-57, Kh-69 juga dapat diluncurkan dari jet tempur multiperan Su-30MK dan Su-35 serta jet serang/pembom Su-34.
Rudal Kh-69 memiliki fitur siluman, sehingga keberadaannya sulit dilacak sistem pertahanan udara lawan versi modern sekalipun.
Rudal memiliki tingkat presisi yang tinggi. Kh-69 menggunakan sistem panduan gabungan yakni sistem inersia serta sistem navigasi satelit GLONASS dan GPS.
Dilansir Bulgarian Military, Rusia mengklaim bahwa sistem pertahanan udara musuh tidak memiliki peluang untuk menembak jatuh rudal Kh-69 ini.
Rudal Kh-69 secara khusus dibuat untuk menghancurkan fasilitas infrastruktur transportasi fital, termasuk stasiun kereta api dan jalur lintasannya.
Seperti diketahui, suplai bantuan senjata berat terutama pengiriman tank dan artileri medan dalam skala besar ke Ukraina yang dikirimkan anggota NATO terus mengalir.
Senjata tersebut dikirimkan melalui jalur kereta api, dan untuk menghentikannya militer Rusia akan memutuskan jalur suplai tersebut menggunakan salah satunya dengan Kh-69 ini.
Rudal Kh-69 juga dapat diandalkan untuk menghancurkan gudang amunisi, depot bahan bakar, pos komando dan pusat komunikasi; sistem pembangkit listrik serta fasilitas infrastruktur penting lainnya.
Dilaporkan saat ini rudal Kh-69 segera memasuki produksi serial, untuk dapat digunakan dalam pertempuran antara Rusia-Ukraina yang hampir tepat satu tahun berlangsung.
-RBS-