AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Semasa Orba (Orde Baru) dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto, kekuatan alutsista Trimatra TNI bergeser dari Blok Timur ke Blok Barat.
Ini termasuk juga jet latih lanjut milik TNI AU, yang semula diperkuat oleh Aero L-29 Dolphin buatan Ceko digantikan oleh BAE Hawk Mk.53 dari Inggris.
Mengenai Hawk Mk.53, gelombang pertama jet mungil ini mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada 29 September 1980 sebanyak dua unit.
Seminggu selanjutnya, pada HUT ABRI ke-35, Hawk Mk.53 tampil perdana di depan publik dengan melaksanakan flypast bersama L-29 Dolphin yang akan digantikannya. Kedua pesawat terbang dengan formasi delta di atas langit Cililitan, Jakarta.
Total Indonesia membeli 20 unit Hawk Mk.53 yang diregistrasi dengan kode LL (Latih Lanjut) mulai dari LL-5301 sampai LL-5320 dan dimasukkan ke Skadron Pendidikan (Skadik) 103.
Karena memiliki kemampuan serang darat ringan selain fungsi latih lanjut, Hawk akhirnya dimasukkan ke dalam Skadron 15 yang baru dibentuk berdasar keputusan KSAU nomor 03/I/1985 dan berkedudukan di Lanud Iswahjudi, Madiun.
Dengan perubahan fungsi tersebut, pesawat menyandang registrasi baru menjadi TT-5301 sampai TT-5320 (TT = Tempur Taktis).
Hawk Mk.53 sempat digunakan oleh tim aerobatik Spirit 85 yang tampil perdana pada HUT ABRI 1985. Kemudian tergabung dalam Jupiter Aerobatic Team tahun 1997 dan Jupiter Blue 2001.
Pasca jatuhnya sepasang Hawk Mk.53 (TT-5310 dan TT-5311) dalam latihan persiapan demo udara untuk acara Open Day Lanud Iswahjudi tanggal 28 Maret 2002, seluruh kegiatan tim aerobatik dibekukan kala itu.
Belakangan hari, nasib Hawk Mk.53 semakin kurang beruntung dengan diberlakukannya embargo senjata oleh pihak Barat pasca kerusuhan Timor Timur. Kinerja pesawat ini pun makin menurun karena kekurangan suku cadang.
Hingga tahun 2010 setidaknya Skadorn Udara 15 masih memiliki delapan pesawat dalam kondisi baik, dua di antaranya masih bisa terbang berkat kegigihan para teknisi Skadron Teknik 042 dalam merawatnya.
Dalam Renstra (Rencana Strategis) 2005-2009 Mabes TNI AU telah memutuskan calon pengganti Hawk Mk.53 dengan mempertimbangkan empat jet latih potensial.
Seperti detahui, akhirnya jet latih KAI T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan yang akhirnya terpilih sebagai pemenang.
Pesawat ini dibeli sebanyak 16 unit dan mulai berdatangan pada 2013.
Belum lama ini pemerintah Indonesia kembali memesan enam unit T-50i dari Korea Selatan, yang kedatangannya masih dinantikan.
-RBS-