Rusia akan kirim kapsul Soyuz tak berawak untuk mengevakuasi awak ISS

Soyuz RusiaRoscosmos/NASA

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Badan antariksa negara Rusia, Roscosmos, akan mengirimkan kapsul yang juga merupakan pesawat ruang angkasa Soyuz cadangan, MS-23, untuk mengevakuasi awak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang saat ini berada di kapsul MS-22 di ISS.

Kosmonot Sergei Prokopyev dan Dmitry Petelin bersama astronot NASA Frank Rubio berada di ISS sejak September 2022 setelah dikirimkan menggunakan Soyuz MS-22.

Evakuasi kru ISS akan dilakukan setelah kapsul MS-22 rusak akibat terkena meteorit mikro pada 14 Desember lalu.

Insiden terjadi saat kosmonot Prokopyev dan Petelin sedang bersiap untuk melaksanakan spacewalk atau berjalan di luar angkasa, mengapung di luar kapsul MS-22yang sudah direncanakan.

Saat itu kedua kosmonot Rusia melihat kapsul mereka memuntahkan cairan pendingin dan partikel ke atmosfer yang diduga bocor akibat serangan micrometeorid. Keduanya pun membatalkan spacewalk.

Akibat kebocoran itu, sistem kapsul masih bekerja normal. Namun suhu kabin menjadi lebih tinggi.

Soyuz MS-22 bukan hanya sekadar laboratorium luar angkasa yang ditempati oleh tiga kru ISS saat ini. Kapsul itu juga merupakan kendaraan yang dapat digunakan para kru ISS untuk kembali ke Bumi.

Namun, sejak insiden pada Desember lalu itu, pengendali misi di Roscosmos dan NASA khawatir apakah pesawat ruang angkasa itu masih aman digunakan untuk pulang.

Setelah menganalisis situasi dan mendiskusikannya dengan NASA, akhirnya Roscosmos memutuskan untuk meluncurkan kapsul Soyuz MS-23 baru dalam mode otomatis tanpa awak pada 20 Februari mendatang.

“Peluncuran Soyuz MS-23 akan dilaksanakan dalam mode tak berawak,” kata Kepala Roscosmos Yury Borisov.

Ia menyatakan, Soyuz MS-22 yang mengalami kebocoran akan turun ke Bumi tanpa awak. Tetapi ia tidak menyebutkan kapan hal itu akan dilaksanakan.

Ekspedisi Prokopyev, Petelin dan Rubio telah diperpanjang dan mereka akan kembali ke Bumi dengan MS-23 pada akhir musim panas atau awal musim gugur tahun ini.

Dalam bidang ruang angkasa, Rusia dan AS telah melanjutkan kerja sama penelitian di ISS di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *