AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah jet tempur MiG-29 Angkatan Udara Ukraina baru-baru ini terlihat menembakkan dua rudal antiradiasi AGM-88 HARM terhadap target Rusia.
Kejadian tersebut tampak dari video yang diunggah oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, yang menunjukkan seorang pilot berpakaian Sinterklas menembakkan rudal AGM-88 buatan Amerika Serikat.
Diketahui, rudal antiradar tersebut dipasok AS pada Agustus 2022, untuk dipasangkan pada jet tempur MiG-29 Ukraina yang telah dimodifikasi sistemnya agar dapat meluncurkan rudal Barat.
Media Rusia sebelumnya menegaskan bahwa rudal AGM-88 tersebut telah gagal di palagan Rusia-Ukraina, karena sebagian besar ditembak jatuh di udara, seperti diberitakan oleh EurAsian Times (3/1).
Laporan tersebut mengatakan bahwa kecepatan maksimum HARM yang tidak mengesankan hanya lebih dari 600 meter/detik (2.280 km/jam) dan visibilitasnya yang tinggi (non stealth) adalah penyebabnya.
Jet tempur AU Ukraina menembakkan rudal ini dari jarak jauh (berjangkauan maksimum 100 km), Hal ini memungkinkan militer Rusia untuk melihat mereka jauh sebelum mendekati area di mana sistem pertahanan udara Rusia berada.
Mengenai AGM-88, rudal ini telah digunakan AS sejak 1983. Debut tempurnya saat digunakan melawan sistem pertahanan udara Libya di Teluk Sidra pada tahun 1986.
Pesaing terdekat AGM-88 dari Rusia adalah AS-17 Krypton dan AS-11 Kilter.
Masing-masing rudal memiliki kecepatan tertinggi 1.000 dan 1.100 meter/detik, dengan jangkauan peluncuran lebih dari 200 km atau dua kali lipat kemampuan AGM-88.
-RBS-