Apakah akan ada kabar baik mengenai F-15ID pada 7 Desember?

F-15EXBoeing

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Di ajang pameran pertahanan Indo Defence 2022 di Jakarta pada November lalu, President of Business Development Boeing Defense Space & Security Heidi Grant mengatakan kepada Airspace Review bahwa kabar baik mengenai rencana akuisisi jet tempur F-15ID oleh Indonesia diharapkan dapat terbit pada 7 Desember tahun ini.

Hal ini berkaitan dengan keputusan Jakarta apakah benar-benar akan merealisasikan rencana akuisisi jet tempur untuk TNI Angkatan Udara tersebut.

Pemerintah Amerika Serikat sendiri melalui Departmen Luar Negeri AS telah memberikan izin penjualan 36 F-15EX kepada Indonesia di mana pesawat akan diberi desainasi sebagai F-15ID.

Pada saat Indo Defence 2022 tersebut, posisi Indonesia masih dalam tahapan melakukan negosiasi untuk pembelian jet tempur F-15EX. Sehingga, Heidi Grant sendiri mengaku belum bisa memberikan pernyataan yang pasti mengenai keputusan Indonesia.

“Ya, kita harapkan tanggal 7 Desember ini akan ada berita baik. Semoga,” ujarnya.

Hingga saat ini memang belum ada kontrak sama sekali untuk pembelian jet tempur mesin ganda terbaru buatan Boeing tersebut.

“Belum, belum ada kontrak sama sekali,” kata Grant.

Sebelumnya pada 20 Oktober lalu, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah berkunjung ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin III guna mendiskusikan penyelarasan kerja sama ke depan antara AS dan Indonesia.

Selain dengan Austin III, Prabowo melakukan pertemuan dengan Direktur CIA William Burns.

Di AS, dalam acara terpisah Prabowo juga melakukan pertemuan dengan para pejabat dari Boeing dan Lockheed Martin.

Prabowo berharap Indonesia dapat membeli jet tempur Boeing untuk TNI Angkatan Udara, walaupun dengan cara mencicil.

Kunjungan Prabowo ke AS, kemudian dibalas dengan kunjungan Lloyd Austin ke Kantor Kementerian Pertahanan RI di Jakarta untuk bertemu dengan Prabowo pada 21 November.

Di akhir konferensi pers dengan wartawan, Menhan Prabowo mendapat pertanyaan lagi dari wartawan mengenai kepastian pembelian F-15EX tersebut.

Prabowo mengatakan, pembelian jet tempur F-15 Indonesia sedang dalam tahap lanjut dan menunggu persetujuan akhir dari pemerintah.

“Keputusannya sekarang ada di pemerintah Indonesia… Negosiasi telah berjalan dengan sangat baik,” ujarnya.

Sejatinya, Menhan Prabowo sendiri adalah bagian dari pemerintah Indonesia. Namun, apa yang dikatakannya menyiratkan bahwa yang ia maksud pemerintah dalam hal ini adalah keputusan dari Presiden Republik Indonesia dan juga Menteri Keuangan.

Pada bulan Februari 2022, Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan pesawat Boeing F-15ID dan peralatan terkait ke Indonesia dengan taksiran senilai 13,9 miliar dolar AS.

Hal itu telah diumumkan di laman Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) AS.

Sebelumnya seperti diketahui, Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) Amerika Serikat, telah mengumumkan izin dari Departemen Luar Negeri AS yang menyetujui penjualan 36 F-15ID kepada Indonesia.

Keputusan tersebut telah diunggah di laman DSCA pada 10 Februari 2022.

Disebutkan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah membuat keputusan menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing (FMS) kepada pemerintah Indonesia pesawat F-15ID dan peralatan terkait dengan perkiraan biaya mencapai 13,9 miliar dolar AS.

DSCA selanjutnya menyampaikan sertifikasi yang diperlukan untuk memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan tersebut.

Dalam keterangannya secara rinci, DSCA memaparkan bahwa Indonesia telah mengajukan pembelian hingga 36 pesawat F-15ID kepada AS.

Selain pesawatnya, Indonesia juga mengajukan pembelian delapan puluh tujuh (87) mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229 (72 terpasang, 15 suku cadang); empat puluh lima (45) AN/APG-82(v)1 Advanced Electronically Scaned Array (AESA) Radar (36 terpasang, 9 suku cadang); empat puluh lima (45) AN/ALQ-250 Eagle Passive Active Warning Survivability Systems (EPAWSS) (36 terpasang, 9 suku cadang).

Berikutnya adalah empat puluh delapan (48) komputer digital Advanced Display Core Processor (ADCP) II (36 terpasang, 12 suku cadang); delapan puluh (80) Joint Helmet Mounted Cueing Systems (JHMCS) (72 terpasang, 8 suku cadang); sembilan puluh dua (92) perangkat keamanan Sistem Pemosisian Global (GPS)/Sistem Navigasi Inersia (EGI); empat puluh (40) pod navigasi AN/AAQ-13 LANTIRN (36 terpasang, 4 suku cadang); empat puluh (40) AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod (ATP) (36 terpasang, 4 suku cadang).

Kemudian seratus lima puluh enam (156) peluncur LAU-128 (144 terpasang, 12 suku cadang); dan empat puluh (40) sistem senjata M61A “Vulcan” (36 terpasang, 4 suku cadang). Juga termasuk pod pelatihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) (P5 CTS) dan peralatan pendukung; MS-110 Recce Pod; AN/ASG-34 Pencarian Inframerah dan Lacak Internasional; dispenser tindakan balasan AN/ALE-47; AN/PYQ Pemuat Kunci Sederhana; navigasi presisi tambahan, komunikasi yang aman dan peralatan kriptografi.

Kemudian Dukungan Program Bantuan Keamanan Internasional Tempur Elektronik (ECISAP); Sistem Perencanaan Misi Bersama (JMPS); Night Vision Goggles (NVG) dan peralatan serta suku cadang pendukung; tangki bahan bakar konformal; sekam dan suar; pesawat terbang dan personel pendukung dan peralatan uji; tiang, adaptor peluncur, antarmuka senjata, tangki bahan bakar, dan perangkat keras yang terpasang; travel pod, laboratorium peralatan pengukuran presisi, kalibrasi, dan simulator; suku cadang dan perbaikan, layanan perbaikan dan pengembalian; peta, publikasi, dan dokumentasi teknis; studi dan survey.

Kemudian perangkat lunak diklasifikasikan/tidak diklasifikasikan dan dukungan perangkat lunak; pelatihan personel dan peralatan pelatihan; jasa pengelolaan fasilitas dan fasilitas, desain dan/atau konstruksi; Layanan dukungan rekayasa, teknis dan logistik Pemerintah AS dan kontraktor; dan elemen terkait lainnya dari dukungan logistik dan program.

Penjualan yang diusulkan ini, kata DSCA, akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

-RNS-

One Reply to “Apakah akan ada kabar baik mengenai F-15ID pada 7 Desember?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *