Biden mantap akan hadiri KTT G20 di Bali, Putin masih pikir-pikir

Putin dan Biden _KTT G20 BaliAP, AFP, DPA

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada 15-16 November merupakan hajatan besar bagi Indonesia selaku penyelenggara dan sekaligus Presidensi G20 tahun ini.

Tantangan besar dihadapi dalam penyelenggaraan KTT ini karena kondisi politik dunia yang sedang tidak kondusif.

Perang Rusia-Ukraina menjadi masalah utama yang menyebabkan Rusia versus AS dan sekutunya bersitegang mempertahankan pendiriannya masing-masing.

Perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama delapan bulan telah berdampak pada merosotnya ekonomi dunia sehingga banyak negara terancam mengalami resesi akut.

Mengenai kehadiran para pemimpin dunia di KTT G20 di Bali, Gedung Putih pada hari Jumat (28/10) telah memastikan bahwa Presiden AS Joe Biden akan datang ke KTT tersebut.

Presiden Biden akan datang ke Indonesia pada 13-16 November 2022.

Kehadirannya selama empat hari di Indonesia tentu membutuhkan pengamanan yang ekstra ketat di samping AS sendiri punya prosedur protokoler yang sangat detail mengenai pengamanan orang nomor satunya.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan masih pikir-pikir apakah akan datang ke KTT G20 di Bali atau tidak.

Namun ia menegaskan bahwa delegasi Rusia akan menghadiri KTT G-20 ke-17 di Indonesia tersebut.

“Rusia akan diwakili di pertemuan tingkat tinggi, itu sangat jelas. Mungkin, saya juga akan hadir. Saya akan memikirkannya,” kata Putin saat menghadiri konferensi pakar kebijakan internasional di Moskow, Rusia.

Kehadiran Presiden Rusia tentu sangat ditunggu oleh Indonesia sebagai penyelenggara KTT G20 di Bali, sebagaimana para pemimpin negara lainnya yang diundang.

Namun demikian, kehadiran Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 di Bali menjadi perhatian khusus tersendiri bagi Indonesia.

Tantangannya adalah membuat kedua pemimpin dan seluruh pemimpin dunia yang hadir di KTT G20 nyaman mengikuti konferensi tingkat dunia ini.

Seperti diketahui, Presiden Biden menyatakan tidak akan menyapa Presiden Putin, kecuali bila Putin yang mendekati dirinya dan membahas topik yang relevan.

Sementara kedua pemimpin sebelum ini saling melontarkan pernyataan yang menyerang masing-masing pihak.

Mendamaikan para pemimpin dunia yang sedang berselisih, terlebih pemimpin negara adidaya, bukanlah perkara mudah.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *