AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan Korea Selatan, Hanwha Defense, akan mulai memasok sistem peluncur roket multi laras (MLRS) K239 Chunmoo ke Polandia mulai awal tahun depan.
Kontrak pembelian telah tandatangani oleh pihak Korea Selatan dan Polandia pada 19 Oktober 2022 dengan nilai 6 miliar dolar AS untuk 288 unit K239 Chunmoo.
Awalnya, Polandia bermaksud untuk mengakuisisi M142 HIMARS dalam jumlah besar. Namun, pemerintah AS tidak dapat memasoknya dalam jangka waktu yang sesuai untuk Polandia, sehingga memilih K239 Chunmoo sebagai alternatif.
K239 Chunmoo versi Polandia nantinya akan menggunakan sasis truk buatan lokal Jelcz 8X8 dan sistem pengendalian tembakan TOPAZ juga buatan Polandia.
Mengenai K239 Chunmoo atau K-MLRS (Korean Multiple Launch Rocket System ), proyeknya mulai digarap Hanwha Defense tahun 2009 dan selesai akhir 2013.
K239 Chunmoo ini dikembangkan untuk menggantikan peran K136 Kooryong MLRS yang menua, dengan AD Korea Selatan resmi sebagai pengguna pertama pada Agustus 2015.
Untuk pesifikasinya, K239 Chunmoo memiliki kisaran berat 25 ton. Panjangnya 9 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 3 m. Untuk mengoperasikannya dibutuhkan tiga awak.
Untuk senjatanya, K239 Chunmoo dibekali rak senjata dengan pilihan berupa roket kaliber 130 mm (20 roket) lalu 227 mm (12) dan 239 mm (12).
Jarak tembak efektifnya mencapai 36 km dengan roket 130 mm, 45 km untuk roket 227 mm, dan 80 km dengan roket berpemandu 239 mm. Dengan sistem panduannya berupa Inersia ditambah GPS.
Sebelum Polandia, negara asing pertama pengguna K239 Chunmoo adalah Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak 12 sistem. Korea Selatan juga telah menawarkannya untuk Militer Australia.
-RBS-