Blinken: Dukungan China ke Rusia mempersulit hubungan Beijing dengan Washington

Menlu China Wang Yi dan Menlu AS Antony Blinken_AP
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dukungan China terhadap Rusia dalam perang di Ukraina mempersulit hubungan Beijing dengan Washington.

Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam pertemuan mereka di Bali usai pertemuan para diplomat atas kelompok G20.

Sementara Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyalahkan AS atas penurunan hubungan dan menyebut kebijakan Washington telah tergelincir akibat salah persepsi tentang China sebagai ancaman.

“Banyak orang percaya bahwa Amerika Serikat menderita fobia China,” ujar Wang, dikutip The Associated Press pada 9 Juli.

Ia menambahkan, jika perluasan ancaman seperti itu dibiarkan tumbuh, kebijakan AS terhadap China akan menjadi jalan buntu tanpa jalan keluar.

KTT G7 telah memperingatkan krisis gandum Ukraina dan meminta China untuk tidak membantu Rusia.

Dalam lima jam pembicaraan tatap muka pertama mereka sejak Oktober, Blinken mengatakan dia menyatakan keprihatinan mendalam tentang sikap China terhadap tindakan Rusia di Ukraina.

“Kami prihatin dengan keberpihakan RRT dengan Rusia,” kata Blinken kepada wartawan setelah pertemuan dengan Wang Yi.

Dia mengatakan sulit untuk menjadi netral dalam konflik di mana ada agresor yang jelas.

Blinken pun tidak percaya bila China bertindak netral.

Pemerintahan Biden berharap China akan mengambil posisi yang sama terhadap Rusia dan Ukraina. Tapi ternyata tidak dan malah memilih apa yang dilihat pejabat AS sebagai posisi hibrida yang merusak tatanan berbasis aturan internasional.

Blinken mengatakan bahwa setiap negara, termasuk China, akan rugi jika tatanan itu terkikis.

Blinken dan Wng Yi bertemu sehari setelah mereka berdua menghadiri pertemuan diplomat top dari Kelompok 20 negara berkembang kaya dan besar.

Blinken mengatakan dia yakin Rusia telah keluar dari pertemuan G20 secara terisolasi dan sendirian karena sebagian besar peserta menyatakan penentangan terhadap perang Ukraina.

Namun, para menteri tidak dapat mencapai seruan terpadu G20 untuk mengakhiri konflik.

Dia mencatat bahwa Lavrov telah meninggalkan pertemuan lebih awal, mungkin karena dia tidak menyukai apa yang dia dengar dari rekan-rekannya.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *