AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – PT Pindad telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan pertahanan Turki FNSS untuk potensi produksi kendaraan serbu amfibi Zaha di Indonesia.
Kedua perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada 20 April 2022, dengan Dirut PT Pindad Abraham Mose dan Country Manager FNSS Tolgo Sipahi, disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Penandatanganan MoU tersebut bertepatan dengan peluncuran Program Strategis Industri Pertahanan Indonesia dengan pembentukan holding BUMN industri pertahanan (Defend ID).
Ini akan memperkuat industri pertahanan negara sejalan dengan tujuannya untuk mengurangi ketergantungan impor alutsista buatan luar negeri, sekaligus meningkatkan kemampuan teknologi dan manufaktur pertahanannya.
Mengenai Zaha MAV (Marine Assault Vehicle) adalah kendaraan lapis baja amfibi baru yang dikembangkan oleh FNSS dan diluncurkan pada 2019 untuk memenuhi persyaratan Angkatan Laut Turki serta untuk pasar ekspor.
Zaha dioperasikan oleh tiga awak dan kapasitas untuk 21 pasukan bersenjata. Dirancang dengan fitur perlindungan balistik dan ranjau yang ditingkatkan, dan mampu diluncurkan dari kapal serbu amfibi.
Zaha dipersenjatai dengan stasiun senjata yang dikendalikan dari jarak jauh (RCWS) yang dapat dilengkapi dengan senapan mesin berat 12,7 mm dan peluncur granat otomatis 40 mm, dan memiliki kemampuan operasi siang dan malam dengan bantuan dari sistem penglihatan termal.
Produksi lokal kendaraan serbu amfibi Zaha ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Laut akan kendaraan lapis baja baru untuk pendaratan amfibi dan pemulihan amfibi untuk Korps Marinir Indonesia.
-RBS-