Mengenal SPH kelas berat 2S7 Pion 203 mm

Ukrainian 2S7 PionIstimewa
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Salah satu senjata andalan pasukan Ukraina menghadapi invasi Rusia ke negaranya adalah sebuah sistem artileri medan kelas berat 2S7 Pion (Peony).

Pasukan Ukraina telah menyebarkan sistem 2S7 ini di lima wilayah bagian timur Ukraina yakni Zaporizhia, Dnipropetrovsk, Kharkiv, Donetsk dan Luhansk, mengutip situs mil.in.ua.

Sistem artileri self propeled 2S7 ini mulai dikembangkan semasa Uni Soviet masih berdiri. Diproduksi sejak 1975 hingga1990 sebelum Uni Soviet runtuh pada Desember 1991.

2S7 membawa meriam besar 2A44 kaliber 203 mm yang dipasang secara eksternal di bagian belakang lambung kendaraan beroda rantai.

Memiliki dimensi panjang 10,5 m, lebar 3,38 m, dan tinggi 3 m. Untuk mengoperasikannya dibutuhkan tujuh orang prajurit.

2S7 memiliki bobot tempur 46,5 ton, digerakkan mesin diesel V-46-I V12 turbocharged berdaya 840 hp. Kecepatan maksimumnya 50 km/jam dengan jangkauan operasi sejauh 650 km.

Untuk menyiapkan 2S7 dalam kondisi tempur, dibutuhkan waktu kurang lebih 10 menit, dengan empat proyektil siap tembak.

Jarak tembak efektifnya kisaran 37,5-47,5 km namun jangkauannya masih bisa diperjauh hingga 55,5 km menggunakan RAP (Rocket Assisted Projectiles).

Selain digunakan oleh Ukraina, 2S7 juga digunakan oleh Rusia yang menjadi lawannya saat ini. Serta sekitar sembilan negara lain seperti Belarusia, Georgia, dan Ceko.

Ukraina sendiri dilaporkan memiliki sekitar 99 unit 2S7 yang aktif. Sempat digunakan dalam Perang Donbas pada 2014.

Selain itu, sistem yang dijuluki NATO sebagai M-1975 Tyulpan ini juga pernah turun dalam Perang Soviet–Afghanistan, Perang Chechnya l dan ll, Perang Rusia-Georgia, Perang Nagorno-Karabakh dan terakhir Perang Rusia-Ukraina.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *