Filipina tetap pada rencana semula untuk membeli helikopter Mi-17 dari Rusia

Mi-17Istimewa
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Filipina tetap pada rencana semula untuk membeli helicopter Mi-17 dari Rusia walau Moskow mendapat tekanan sanksi dari Amerika dan negara-negara pendukung terkait agresi militernya ke Ukraina.

Menteri Pertahanan Nasional Filipina (DND) Delfin Lorenzana mengatakan hal itu pekan lalu sebagaimana dikutip kantor berita PNA.

Airbus_contoh2

“Tidak, kami tidak melihat kemungkinan (kontrak) dibatalkan pada saat ini,” ujar Lorenzana ketika ditanya mengenai status pembelian helicopter militer dari Rusia.

Korenzana menambahkan, proyek pengadaan helikopter angkut berat ini merupakan kontrak pengadaan multitahun.

Pengiriman heli kelompok pertama akan dilaksanakan dalam 24 bulan sejak kontrak ditandatangani.

“Proyek untuk memperoleh helikopter angkut berat dengan Rusia berada di jalur yang benar. Kontrak ditandatangani dan uang muka dilakukan sebelum krisis di Ukraina terjadi,” lanjut Lorenzana.

Namun demikian, Lorenzana tidak dapat memastikan apakah krisis di Ukraina ini akan memengaruhi proyek ini.

“Hanya waktu yang akan memastikan,” ujarnya,

Filipina telah menandatangani kontrak pengadaan helicopter Mi-17 dari Rusia pada November 2021 dengan nilai mencapai 249 juta dolar AS.

Uang muka untuk pembelian helikopter ini telah dibayarkan pada Januari 2022.

Mil Mi-17 merupakan keluarga helikopter militer Rusia rancangan Soviet yang diproduksi di dua pabrik, yaitu di Kazan dan Ulan-Ude di bawah naungan Russian Helicopters, bagian dari Rostec.

Di Angkatan Bersenjata Rusia heli ini dikenal dengan seri Mi-8M.

Heli memiliki kecepatan terbang maksimum 280 km/jam (150 knot) dan dapat menjangkau jarak sejauh 800 km.

Mi-17 diawaki oleh dua pilot dan seorang teknisi. Heli mampu membawa 24 tentara atau 12 tandu internal.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *