AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ramai dibicarakan kapal selam nuklir kelas Virginia milik Angkatan Laut AS (US Navy) berhasil dideteksi oleh militer Rusia, saat kapal selam tersebut menyelonong ke perairan teritorial Beruang Merah pada 12 Februari 2022.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, kapal selam Virginia-class terdeteksi di lepas pantai Pulau Urup, Kuril Range saat militer Rusia sedang melaksanakan latihan.
Nah, siapa sebenarnya yang pertama berhasil mendeteksi kehadiran tamu tak diundang di bawah permukaan laut tersebut?
Tidak lain adalah pesawat antikapal selam Ilyushin Il-38 Dolphin (NATO: May) dan kapal selam milik Armada Pasifik Rusia yang tidak disebutkan namanya.
Diterangkan, saat itu pesawat Il-38 sedang melaksanakan latihan terjadwal untuk mencari sebuah kapal selam musuh tiruan.
Namun yang terjadi, pesawat itu benar-benar menemukan kapal selam musuh pada pukul 10.40 waktu Moskow.
“Sebuah kapal tipe Virginia Amerika ditemukan oleh pesawat Il-38 dari Penerbangan Angkatan Laut dan salah satu kapal Armada Pasifik selama latihan untuk mencari dan menghancurkan kapal selam musuh tiruan di area kemungkinan penempatan mereka,” bunyi keterangan dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Sumber menyebut, koordinat kapal selam AS yang terdeteksi langsung dikirim ke detasemen kapal perang Rusia yang dipimpin oleh kapal fregat multiperan Armada Pasifik Rusia Marsekal Shaposhnikov.
Setelah itu, kapal perang Rusia melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi perbatasan negara Federasi Rusia.
Ditambahkan, kapal selam Amerika memiliki keunggulan objektif dalam mendeteksi kapal permukaan Rusia.
Akan tetapi, tindakan operasional pasukan antikapal selam Armada Pasifik Rusia telah mengejutkan kapal selam AS itu.
Kapal selam AS tidak segera menanggapi permintaan untuk muncul ke permukaan.
Menyadari perintah tidak dihiraukan oleh kapal selam AS, pihak Rusia memutuskan untuk menggunakan “cara-cara khusus”.
Setelah itu kapal selam AS melepaskan perangkap simulator dan pergi ke perairan netral dengan kecepatan maksimum.
Sehubungan dengan insiden tersebut, sebuah catatan telah dilayangkan oleh pihak Rusia kepada Atase Militer AS di Moskow.
Rusia menyatakan, Kementerian Pertahanan Rusia berhak mengambil semua tindakan di laut teritorialnya untuk memastikan keamanan Federasi Rusia.
Sementara itu, pihak AS ketika dikonfirmasi oleh kantor berita TASS menyatakan kapal selamnya tidak melakukan operasi di perairan teritorial Rusia.
“Klaim Rusia bahwa kami melakukan operasi di perairan teritorialnya adalah tidak benar,” ujar Kyle Raines, Juru Bicara Komando Indo-Pasifik AS pada hari Sabtu.
Ia menekankan, pihaknya tidak akan mengomentari lokasi spesifik kapal selam AS.
“Kami terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman di perairan internasional,” pungkas dia.
-RNS-