AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Guna mendukung Operasi Trikora, mulai tahun 1961 TNI AU diperkuat oleh 25 unit pesawat pembom Tupolev Tu-16A/KS yang dibeli dari Uni Soviet.
Dua skadron dibentuk untuk menampungnya. Sebanyak 14 unit Tu-16 dimasukkan ke Skadron 41 dan sisanya di Skadron 42. Kedua skadron berada di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Namun faktanya, Tu-16 urung digunakan dalam perang, karena Belanda memilih menyerahkan Papua Barat (Irian Barat) ke pangkuan NKRI.
Dalam perjalanan kariernya, Tu-16 tak lama berdinas untuk TNI AU.
Pasca pemberontakan PKI tahun 1965, hubungan diplomatik Indonesia-Uni Soviet putus. Hal ini berpengaruh pada pengadaan komponen untuk Tu-16.
Menjelang perayaan HUT TNI bulan Oktober 1970 dilaksanakan farewell flight Tu-16.
Pembom Tu-16 bernomor M-1625 diterbangkan dari Madiun ke Jakarta pulang pergi yang dimuati oleh 10 orang.
Setelah itu seluruh armada Tu-16 di-grounded, menyusul kemudian kedua skadron tempatnya bernaung turut dibekukan.
RBS