PTDI dan HAVELSAN kerja sama pengembangan simulator pesawat N219

PTDI dan HAVELSAN (1)PTDI

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Hava Elektronik Sanayi ve Ticaret A.Ş. (HAVELSAN) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait simulator untuk pesawat N219.

MoU ditandatangani oleh Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro dengan CEO HAVELSAN Mehmet Aktif Nacar di booth PTDI yang tergabung dalam Paviliun Indonesia dalam pameran Teknofest 2021 di Istanbul, Turki pada 21 September.

Penandatanganan disaksikan oleh Wakil Ketua DPR RI yang juga Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmad Gobel serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal.

Sementara dari Turki yang ikut menyaksikan penandatangan ini adalah Menteri Industri dan Teknologi Turki Mustafa Varank.

PTDI dan HAVELSAN sepakat untuk melakukan kerja sama terkait simulator pesawat N219, termasuk Avionic and System Modeling, Flight and Engine Modeling, dan Computer System and Interface

Sebelumnya PTDI bekerja sama dengan LAPAN telah sukses membangun pesawat N219  di mana pesawat ini telah resmi memperoleh Type Certificate pada 28 Desember 2020 dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasioan Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan RI.

Konektivitas Daerah Perintis

PTDI dalam siaran persnya menjelaskan, pesawat N219 merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 orang dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23.

Pesawat N219 memiliki kemampuan lepas landas di landasan pendek yang tidak dipersiapkan. Pesawat ini dapat membantu mengisi kebutuhan penerbangan konektivitas dan perintis di pelosok Indonesia dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih merata.

Dalam pengoperasiannya, pesawat N219 dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang, maupun ambulans udara. 

Pesawat N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 190 knot dan kecepatan terendah mencapai 65 knot.

Artinya, pada kecepatan cukup rendah pun pesawat N219 masih bisa terkontrol.

Hal ini sangat penting terutama saat memasuki wilayah yang bertebing-tebing serta di antara pegunungan yang membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver dan kecepatan rendah.

Pesawat N219 dilengkapi dengan dua mesin turboprop PT6A-42 dengan empat bilah propeler Hartzell dan sistem navigasi komunikasi Garmin 1000 Next Generation.

Kandungan lokal di atas 50%

Adapun untuk nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pesawat N219 berdasarkan hasil asesmen oleh PT Surveyor Indonesia tahun 2019 adalah sebesar 44,69%.

PTDI dengan melibatkan berbagai industri komponen dalam negeri akan terus berupaya meningkatkan nilai TKDN pesawat N219 hingga mencapai lebih dari 50%.

Diharapkan, manfaat dari pengembangan produk pesawat nasional dapat dimaksimalkan dan disebarkan pada industri UKM Nasional.

Di ajang Internasional Teknofest Aerospace And Technology Festival 2021 di Turki tahun ini, PTDI kembali mempromosikan pesawat CN235-220 dan pesawat N219.

Keikutsertaan PTDI dalam acara ini dalam upaya perluasan pemasaran, kerja sama dan peningkatan penjualan berbagai produk dan jasa yang dihasilkan selama ini, khususnya pesawat CN235-220 dan N219.

RNS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *