AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – India berkemungkinan menjadi negara asing pertama yang akan membeli sistem pertahanan udara jarak jauh S-500 Prometey.
Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia Yuri Borisov mengatakan hal itu kepada wartawan di Forum Minyak dan Gas Tyumen belum lama ini.
“Saya akan memberi tahu Anda, India adalah pengimpor senjata Rusia terbesar. Dan terkadang kami menjual ke India apa yang tidak kami jual ke negara lain,” ujar Borisov seperti dikutip Rossyskaya Gazetta pada 16 September.
Ditambahkan bahwa kerja sama Rusia dan India telah teruji selama bertahun-tahun. Hal ini menjadi modal bagi kerja sama kedua negara.
Rusia, lanjutnya, tidak mencampuri urusan politik maupun konflik terkait yang terjadi dengan India.
Maka dari itu Rusia sering menjual ekspor persenjataan secara khusus ke India, seperti yang terbaru adalah sistem S-400 Triumf.
Dengan India, Rusia juga tak segan melakukan alih teknologi maupun produksi bersama.
“Kami mengatur produksi berlisensi tank T-90 dan pesawat Su-30MKI di India. Kami memiliki produksi bersama rudal Bramos. Artinya, selain penjualan senjata sederhana, kami juga berbagi teknologi dengan India,” tegas Borisov.
Ditambahkan, produksi bersama helikopter Ka-226T juga dilakukan bersama dengan India.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko mengatakan, di masa mendatang Angkatan Bersenjata Rusia akan memperoleh sistem rudal antipesawat yang tidak ada saingannya di dunia.
Sistem pertahanan udara S-500 merupakan persenjataan terbaru pertahanan udara Rusia yang dapat menjangkau sasaran di udara hingga jarak 600 km dan ketinggian hingga 200 km.
Saat ini, produksi serial rudal untuk S-500 telah dimulai untuk Angkatan Bersenjata Rusia.
RNS