AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Musim panas tahun ini Army Rapid Capabilities and Critical Technologies Office (RCCTO) bersama dengan Tim Lintas Fungsional Pertahanan Udara dan Rudal, Pusat Keunggulan Kebakaran, dan Komando Uji dan Evaluasi Angkatan Darat AS, membawa kendaraan pengangkut infanteri Stryker yang telah dilengkapi senjata laser ke Fort Sill, Oklahoma.
Kegiatan dilaksanakan sebagai bagian dari Latihan Penembakan Pertahanan Udara Jarak Pendek (Directed-Energy Maneuver-Short Range Air Defense/DE M-SHORAD) dengan Manuver Energi Terarah.
Tujuannya adalah untuk membantu melindungi Divisi dan Tim Tempur Brigade dari ancaman drone serta tembakan roket artileri mortir (RAM).
RCCTO mengirimkan satu peleton dengan empat Stryker yang dilengkapi senjata laser.
“Ini adalah aplikasi tempur pertama laser untuk elemen manuver di Angkatan Darat,” kata LTG L. Neil Thurgood, Direktur Hypersonics, Directed Energy, Space and Rapid Acquisition yang mencakup RCCTO seperti disiarkan US Army bulan lalu.
Ia menambahkan, teknologi yang diusung telah siap dan menjadi pintu gerbang ke masa depan.
Pada kegiatan Combat Shoot-Off ini Stryker menghadapi sejumlah skenario realistis yang dirancang untuk menetapkan karakteristik yang diinginkan untuk sistem DE M-SHORAD di masa depan.
“Ini bukan modifikasi atau peningkatan,” kata Thurgood.
Dibutuhkan 24 bulan bagi tim gabungan dari pemerintah dan industri untuk merancang, mengintegrasikan, dan menyiapkan sistem untuk tampil di lingkungan operasional.
Upaya pembuatan prototipe DE M-SHORAD merupakan bagian dari strategi modernisasi Angkatan Darat yang lebih besar di bidang pertahanan udara dan rudal.
Combat Shoot-Off melatih prajurit untuk mengoperasikan senjata pertahanan baru ini.
“Dalam beberapa hari, mereka mengoperasikan sistem, menunjukkan kemahiran dalam perolehan target, pemilihan titik tujuan, dan keterlibatan,” pungkas Thurgood.
RNS