Jet tempur Jepang cegat tiga drone intai China

Tiga drone China disergap F-15JJASDF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Untuk ketiga kalinya dalam waktu berurutan Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) telah mengirim jet tempurnya untuk mencegat drone milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China yang terbang di Laut China Timur dan Selat Miyako, barat daya pulau Okinawa.

Penyergapan drone oleh jet JASDF ini dimulai pada 24 Agustus 2021 ketika sebuah drone Tengoen TB-001 Scorpion MALE (medium-altitude, long-endurance) terbang ke Laut Cina Timur di barat laut Okinawa.

Kemudian sebuah drone MALE lainnya jenis Harbin BZK-005 MALE terpantau terbang bolak-balik di atas Selat Miyako pada 25 Agustus.

Terakhir pada 26 Agustus, sebuah TB-001 lainnya melakukan penerbangan serupa melalui Selat Miyako.

Selain ketiga drone tersebut, pada 25 dan 26 Agustus, JASDF juga nengirim F-15J-nya untuk memburu sebuah pesawat patroli maritim Shaanxi Y-8Q dan satu pesawat intelijen elektronik Shaanxi Y-9JB yang tengah menemani drone tersebut.

Mengenai drone PLA tersebut, BZK-005 merupakan platform intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) jarak jauh yang mampu terbang terus menerus hingga 40 jam pada suatu waktu.

BZK-005 versi standar pertama kali diluncurkan pada 2006. Memiliki mesin pendorong tunggal ditempatkan di antara twin-boom. Sementara varian bersenjata BZK-005C muncul pada 2018.

Drone selanjutnya, TB-001 Scorpion juga mengadopsi desain twin-boom tail, namun lebih besar dari BZK-005 yang dibekali dua mesin piston.

Berbeda dengan BZK-005, TB-001 dirancang sejak awal sebagai drone intai bersenjata, tersedia empat cantelan di bawah sayap dengan muatan hingga 100 kg.

Drone ini mampu mengawasi lawan hingga ketinggian maksimum 8.000 m dan jangkauan operasi hingga 7.500 km atau lama terbang 45 jam.

Aksi penyergapan ini sendiri, menggarisbawahi bahwa pertumbuhan kemampuan pesawat intai tak berawak militer China meningkat pesat.

Penggunaannya di jalur maritim yang menghubungkan Laut China Timur ke Laut Filipina dan Samudra Pasifik Barat yang lebih luas juga patut di waspadai negara-negara tetangganya.

F-15JJASDF

Kehadiran drone ini memberikan China kemampuan yang efisien untuk mengumpulkan berbagai jenis data intelijen di sekitar selat yang sangat strategis tersebut.

Melansir The Drive, selain penampakan drone intai ini di udara, di atas laut terpantau pula tiga kapal perang China. Terdiri dua kapal perusak dan satu fregat, juga berlayar melalui Selat Miyako pada 24 Agustus.

Kehadiran kekuatan militer China secara tiga hari berturut-turut ini tentu membuat Jepang makin waspada dan siaga.

Sang Naga menggeliat ini tampak dengan sengaja menunjukkan kekuatannya di wilayah udara dan laut Asia Pasifik yang kian hari makin memanas tersebut.

RBS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *