AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Mengikuti Amerika Serikat yang telah lebih dulu membuat kecerdasan buatan (AI) untuk pesawat militernya, China kini juga dilaporkan sedang melakukan riset pengembangan AI pada jet tempur J-16.
Terobosan ini tampaknya memiliki sesuatu yang mungkin akan mengejutkan para pembuat kebijakan AS.
The Drive melaporkan, China sedang menggenjot pengembangan pesawat tempur tak berawak yang memiliki kemampuan otonom canggih menggunakan AI.
Namun disinyalir, sistem AI juga sedang diuji pada pesawat tempur Shenyang J-16 yang berkursi tandem. Pesawat ini merupakan produk China dari hasil pengembangan J-11 (versi lisensi Su-27 dari Rusia).
Citra satelit menunjukkan, terdapat deretan pesawat tak berawak China di pangkalan uji rahasia di dekat Malan, Provinsi xinjiang.
Namun yang menarik, kata The Drive, dalam deretan itu terlihat sebuah varian pesawat tempur Flanker berawak.
Pesawat itulah yang diyakini sebagai pesawat uji coba untuk sistem AI yang akan dikembangkan menjadi kopilot pada jet tempur.
China sering menggunakan pangkalan rahasia di Malan untuk pengembangan pesawat tanpa awak. Ini pula yang memunculkan spekulasi bahwa Flanker berawak pun saat ini tengah menjalani uji coba penggunaan AI.
Belum ada konfirmasi dari pihak China mengenai hal ini.
Meski demikian, kita semua memang sering dikejutkan dengan langkah-langkah Negeri Tirai Bambu dalam pengembangan teknologinya.
China seringkali meniru teknologi yang dikembangkan negara maju seperti AS dan Rusia. Namun, China juga dapat melahirkan terobosan-terobosan dan pengembangan baru dari hasil pengamatannya tersebut.
RNS