News

Learmousine, jet eksekutif tak bersayap mencari tuan baru

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada 2018, seorang desainer bernama Dan Harris dari Oregon, Amerika Serikat mendapat ide cemerlang untuk mengubah sebuah jet eksekutif Learjet yang telah di-grounded menjadi sebuah kendaraan darat jenis limousin.

Dan Harris membutuhkan waktu sekitar 40 ribu jam kerja untuk mewujudkan mobil impiannya yang dinamai Learmousine tersebut dan menghabiskan dana setara Rp14,5 miliar.

Pengerjaan modifikasi mengubah pesawat menjadi mobil ini dipercayakan kepada karoseri Exotic Coach yang berbasis di Chicago.

Bodi pesawat dikawinkan dengan rangka baja khusus sebagai dudukannya dan sayap yang telah ditanggalkan. Untuk berjalan di darat Learmousine dibekali ban Kumho 325/25R28 dan velg 28 inci.

Sementara sebagai dapur pacu mengadopsi mesin Chevrolet Vortec V8 kapasitas 8.100 cc berdaya 400 tenaga kuda. Kecepatan maksimumnya mencapai 160 km/jam.

Learmousine berdimensi panjang 12,8 meter, lebar 2,4 meter, dan bobotnya mencapai 5.443 kg. Kabinnya yang panjang tersebut dapat menampung 18 penumpang sekaligus.

Ruang kabin Learmousine juga terbilang istimewa, tersedia fitur hiburan seperti Audio 17.000 watt yang dilengkapi TV plasma 42 inci, beberapa panel lampu penerang, dan sejumlah speaker.

Namun setelah kendaraan jadi, Harris malah berubah pikiran, ingin menjual jet eksekutif tak bersayapnya ini.

Istimewa

Dikutip dari Carscoops, kendaraan akan dilelang untuk kedua kalinya melalui rumah lelang Mecum Auctions pada 14-22 Mei 2021 dengan harga 5 juta dolar AS (Rp72,6 miliar).

Sebelumnya pada Juni 2020 silam, Learmousine telah dilelang pertama kali juga melalui rumah lelang Mecum Auctions, namun gagal terjual. Penawaran tertinggi kala itu hanya mencapai Rp8,7 miliar.

Rangga Baswara Sawiyya

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

6 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago