AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setahun menjelang dipensiunkannya armada F/A-18 Hornet dari Skuadron No. 77 tahun depan, Angkatan Udara Australia (RAAF) mengabadikan kawanan tawon-tawon besi itu dalam formasi yang indah di udara.
Pemotretan pun dilakukan dengan mengerahkan empat jet F/A-18 di mana dua di antaranya diberi skema warna yang menarik. Tiga F/A-18A menjadi objek foto, sementara satu F/A-18B digunakan untuk melakukan pemotretan.
Dikerahkan pula satu C-130J dari Skuadron No. 28 RAAF dengan membuka rampdoor-nya agar pemotretan untuk mendapatkan foto dari tampak depan kawanan Hornet.
Salah satu livery yang digunakan F/A-18A Hornet registrasi A21-39 adalah warna hijau dengan tulisan dibagian penyetabil vertikal: 1987-2020 33 YEARS HORNET.
Sementara satu F/A-18 Hornet lainnya, mengenakan corak “Worimi Hornet” untuk menunjukkan komitmen RAAF kepada pria dan wanita pribumi yang telah mengabdi di RAAF. Skema warna ini pertama kali diluncurkan dalam pameran udara internasional di Avalon tahun 2015.
Kepala RAAF saat itu Marsekal Udara Geoff Brown AO mengatakan, Worimi Hornet merupakan karya seni Aborigin baru. Karya ini digunakan untuk menghormati warisan tradisional dari tempat di mana Pangkalan RAAF Williamtown berada.
Rancangan yang dibuat oleh Studio Desain Australia Balarinji ini menggambarkan Kilyarr Kilyarr atau Wedgetail Eagle yaitu sejenis burung pemangsa yang kuat di Australia.
Pemotretan tiga Hornet dilaksanakan di dekat Newcastle, New South Wales. Hornet yang difoto dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara AIM-120 AMRAAM dan AIM-132 ASRAAM.
Roni Sontani