AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Malang, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Hesly Paat, memimpin serah terima jabatan (sertijab) Komandan Skadron Udara 21 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh dari Letkol Pnb Hery Setiawan, S.Sos., M.A.P., kepada Letkol Pnb Heru Wardhana, S.Sos., Kamis, (30/4).
Skadron Udara 21 berkekuatan pesawa tempur taktis EMB-314 Super Tucano.
Letkol Pnb Hery Stiawan merupakan alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2001. Ia selanjutnya bertugas di Makoopsau II Makassar sebagai Pabandya Ops Sops Koopsau II.

Sementara Letkol Pnb Heru Wardhana, S. Sos., kelahiran Malang, alumni AAU tahun 2002 sebelumnya menjabat sebagai Kalambangja Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh.
Skadron Udara 21 Wing Udara 2, merupakan satuan di Lanud Abdulrachman Saleh yang mengawaki pesawat tempur taktis berkemampuan counter insurgency (COIN) atau pesawat serang anti-gerilya.
Roni Sontani


Sebenarnya beli pesawat ini untuk apa ya,kalau gak bisa dipake buat memburu kelompok kriminal bersenjata?
Katanya pesawat COIN.
Betul harus di uji coba ketangguhan nya untuk mengajar kkb
Pswt berkecepatan rendah biasanya d buat mendukung operasi darat, infantri.. Melihat musuh skala ukuran orng dg jelas apalagi d kedalaman hutan…. Emang f16 bs d buat terbang pelan?… Kita sdh pny
Apache sebenarnya dg kemampuan pendukung yg sama… Tp satu Apache bs beli satu skuadron bronco kale..