AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Boeing untuk sementara menghentikan produksi pesawat tanker KC-46 Pegasus dan pesawat patroli maritim P-8 Poseidon. Penghentian produksi mulai 25 Maret itu terkait merebaknya wabah COVID-19 di Negeri Paman Sam.
Belum dipastikan kapan produksi kedua pesawat akan dilanjutkan. Namun pada termin pertama Boeing akan menyetop produksi untuk dua minggu dan selanjutnya akan melakukan evaluasi perkembangan situasi.
Selama 14 hari ini Boeing akan melakukan penyemprotan disinfektan menyeluruh di semua fasilitas untuk mencegah potensi penularan virus corona.
Boeing lebih mengutamakan kesehatan para karyawan, keluarga, dan komunitas perusahaan. Perusahaan akan melanjutkan produksi pesawat setelah kondisi memungkinkan.
Diakui, penghentian produksi KC-46 dan P-8 akan berakibat pada mundurnya penyerahan pesawat kepada para pelanggan.
Untuk KC-46, selain memenuhi 179 unit pesanan Angkatan Udara Amerika Serikat, Boeing juga harus menyelesaikan dua unit pesanan dari Jepang dan 8 unit pesanan dari Israel.
Sementara untuk P-8, Boeing harus menyelesaikan pesanan dari India (tambahan 10 unit), Selandia Baru (4), Norwegia (5), Korea Selatan (6), Inggris (7), dan sisanya untuk Angkatan Laut Amerika Serikat (122 sudah terpenuhi 98).
Roni Sontani