AIRSPACE-REVIEW.com – Angkatan Udara Amerika Serikat (AU AS/USAF) telah melarang penerbangan lebih dari 100 pesawat C-130 Hercules milik mereka. Larangan dikeluarkan setelah ditemukannya “atypical crack” (keretakan tak lazim) di salah satu sambungan sayap pesawat.
Diberitakan Sputniknews.com (8/8), Komandan Komando Mobilitas Udara USAF (USAF AMC) Jenderal Maryanne Miller telah memerintahkan pemberhentian penerbangan (grounding) sebanyak 123 C-130 Hercules dari 450 pesawat yang dimiliki USAF.
Hal ini disebabkan karena ditemukannya gejala retakan pada sambungan “rainbow fitting”. Sambungan pada pangkal sayap ini menyatukan sayap pesawat C-130 dengan bagian atas badan pesawat.
Setelah ditemukannya hal tersebut, USAF AMC segera menyampaikan rilis berita pada 7 Agustus.
Komando tersebut menggambarkan retakan yang terjadi sebagai “atypical” mengacu pada jurnal IEEE Aerospace Conference Proceedings tahun 2008.
Dua hal bisa menjadi penyebab terjadinya retakan ini. Pertama karena faktor kelelahan material (fatigue). Kedua, karena terjadinya korosi.
Pesawat yang ditemukan terjadinya gejala keretakan ini adalah pesawat yang telah membukukan 15.000 jam terbang dan belum menjalani program penambahan umur pakai (service life). Khususnya, pada bagian wing box di mana rainbow fitting berada.
USAF AMC menyatakan, pesawat-pesawat yang ditemukan terjadinya gejala keretakan dalam delapan jam pemeriksaan, langsung diserahkan ke depot pemeliharaan untuk menjalani perbaikan.
Sementara pesawat yang tidak ditemukan gejala keretakan diperbolehkan untuk digunakan lagi.
Dikutip dari DefenseNews.com, Lockheed menyatakan telah berhasil membuat 2.500 unit C-130 Hercules berbagai varian sejak tahun 1956. Pesawat ini digunakan secara luas di berbagai negara.
Roni Sontani