AIRSPACE REVIEW (AngkasaReview.com) – Dalam era Perang Dunia II kawasan udara di atas Laut Mediterania pernah menjadi ajang pertempuran udara paling sengit antara pesawat-pesawat tempur Nazi vs Sekutu yang saling berebut menguasai wilayah Italia serta Afrika.
Di era terkini pun kawasan udara Mediterania telah menjadi simbol kekuatan udara yang menunjukkan superioritas udara pasukan Sekutu pimpinan Amerika Serikat (AS) maupun NATO.
Untuk menunjukkan kekuatan udara yang selalu siaga, tiga negara yang sudah mengoperasikan jet tempur F-35 yaitu AS, Inggis, dan Isreal telah menggelar latihan tempur bersama di akhir Juni 2019.
Tiga jenis F-35 Lightning II yang dimiliki oleh tiga negara tersebut adalah F-35A dari AS, F-35B dari Inggris, dan F-35I dari Israel. Kawanan pesawat ini mengasah taringnya di wilayah udara Mediterania dengan terbang langsung dari pangkalannya masing-masing.
Tujuan utamanya adalah, melaksanakan beragam latihan terbang tempur interoperabilitas di atas Laut Mediterania yang biasa menjadi jalur penerbangan jet-jet tempur dari AS menuju Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.
Latihan terbang tempur itu juga melibat jet-jet tempur jenis lainnya.
Untuk F-35A USAF, terbang dari Pangkalan Udara Al Dhafra, Arab Saudi, F-35B Inggris terbang dari RAF Akrotiri (Siprus), dan F-35I Isael terbang dari Nevatim Air Base, Israel.
‘’Tujuan kami melakukan latihan bersama mengasah kemampuan dan strategi tempur antara AS dan negara-negara partner. Hal ini akan menjadi dasar untuk menghadapi tantangan apapun ke depannya,’’ jelas Komandan US Air Forces Central Command Lt. Gen. Joseph Guastella seperti dikutip Air Force Technology.
Kehadiran F-35 dari tiga negara di kawasan Timur Tengah ini otomatis telah meningkatkan ketegangan di kawasan Mediterania dan sekitarnya.
Terlebih Israel yang pernah menggunakan F-35I menggempur wilayah di Libanon, lalu AS yang pernah menggunakannya menggempur Taliban di Afghanistan, dan Inggris yang beberapa kali menerbangkan F-35-nya hingga ke Irak dan Suriah.
Sebagai jet tempur yang diklaim oleh AS paling canggih dan belum memiliki lawan yang seimbang, kehadiran F-35 di kawasan tersebut langsung mengundang reaksi.
Di sisi yang lain, para pengamat ingin melihat kemampuan jet tempur siluman generasi kelima ini. Mereka berharap ada jet-jet tempur lain yang berani melawan bahkan menandinginya.
A Winardi
editor: ron raider
* AngkasaReview.com