UEA Ajukan Pembelian 331 Rudal Bahu Antitank Javelin kepada AS

Javelin anti-tank missileUS Army

AIRSPACE REVIEW (angkasareview.com) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah memberikan persetujuan atas pengajuan pembelian 331 rudal bahu antitank FGM-148 Javelin oleh Uni Emirat Arab (UEA). Pembelian rudal berikut sistem pendukungnya melalui mekanisme Foreign Military Sale (FMS) ini diperkirakan bernilai 102 juta dolar AS.

Diumumkan oleh Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) AS pada 24 Mei, proses tersebut tinggal menunggu persetujuan dari Kongres AS.

Pembelian rudal antitank Javelin oleh UEA diakui dapat meningkatkan interoperabilitas alutsista pasukan militer UEA dan AS.

Selain itu, Departemen Luar Negeri AS juga menyatakan, kerja sama ini sebagai bagian dari konsistensi AS meningkatkan hubungan dengan mitra kunci AS di Timur Tengah dalam rangka meningkatkan kemanan wilayah.

Saat persetujuan sudah dikeluarkan oleh Kongres AS nantinya, pengerjaan pesanan rudal Javelin akan dilaksanakan oleh Raytheon, Tucson, AZ sebagai kontraktor utama.

FGM-148 Javelin merupakan jenis rudal fire-and-forget yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata AS sejak 1996. Rudal berpemandu infra merah pengganti M47 Dragon ini punya keunikan tersendiri karena mampu menyerang tank dari bagian atas (top-attack).

Caranya, usai dilepaskan dari peluncurnya (launch tube) setelah sasaran dikunci, rudal bertenaga solid-fuel rocket ini akan melambung ke atas dan melakukan serangan terhadap bagian terlemah tank, yaitu pada bagian atasnya.

Selain untuk penyerangan terhadap tank (kendaraan lapis baja) hingga jarak 2.500 – 5.000 m, rudal berbobot 22,3 kg dan panjang 1,1 m ini juga sering digunakan untuk menyerang sasaran perkubuan.

Tercatat hingga Januari 2019, lebih 5.000 unit Javelin telah digunakan dalam pertempuran. Seperti dalam Perang Afganistan, Perang Irak, dan Perang Suriah.

Total 45.000 rudal Javelin telah diproduksi dan digunakan oleh 21 negara hingga saat ini. Tiga negara UEA telah lebih dulu memiliki rudal ini. Yaitu Arab Saudi, Qatar, dan Bahrain.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *