ANGKASAREVIEW.COM – Industri Kedirgantaraan Turki, Turkish Aerospace Industries (TAI) baru saja sukses melakukan penerbangan perdana pesawat intai tanpa awak baru kelas MALE (medium altitute long endurance) pada 21 Maret 2019. Drone yang dinamai Anka-Aksungur (ANKA-AKSUNGUR) tersebut terbang selama kurang lebih 4 jam 20 menit.
Sobat AR, Indonesia patut turut berbangga dengan keberhasilan penerbangan Anka-Aksungur ini. Pasalnya, dalam pengembangan drone ini TAI mempercayakan uji terowongan angin untuk model Anka-Aksungur kepada Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3) PUSPIPTEK di Tangerang, Banten.
Tautan: Drone Turki ANKA-S Sukses Laksanakan Misi Tempur Pertama
Untuk diketahui, kerja sama antara Turki dengan Indonesia dalam uji terowongan angin pesawat tanpa awak bukanlah hal yang baru. Dikutip dari laman aa.com.tr/id kemitraan antara dua negara sahabat ini telah berlangsung selama satu dekade.
Sebulan sebelumnya, pada 13 September 2018, ia juga datang ke Jakarta dalam rangka menawarkan produknya Anka (Phoenix) dalam pengadaan drone intai yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Tautan lain: Turki Kembangkan Drone Laut Peledak Kapal Menyerupai Ikan Pari
Dikutip dari laman Anadolu Agency, pada kesempatan itu Ozmen menawarkan transfer teknologi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia bila Anka terpilih dalam pengadaan drone intai tersebut.
Seperti diketahui, tender drone intai kelas MALE diikuti oleh empat kontestan dari luar. Selain Anka, tiga kandidat lainnya adalah drone Safran Patroller dari Perancis, Aeronautics Dominator dari Israel, dan CASC CH-4 dari China.
Tautan: ANKA dari Turki, Drone Terbaik untuk Indonesia Pilihan Pemirsa Angkasa Review
Untuk menunjukkan keseriusannya dalam pengadaan drone yang akan dioperasikan oleh TNI AU ini, TAI memboyong mock-up skala penuh drone Anka pada pameran pertahanan internasional Indo Defence pada November 2018 lalu.
Sobat AR, drone Anka dapat diandalkan untuk menjalankan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR). Selain itu ‘Sang Burung Api’ dari Turki tersebut juga dapat dipersenjatai untuk melakukan serangan darat ringan dalam misi perang lawan gerilya (COIN).
Rangga Baswara Sawiyya
editor: raider
Kok yg terpilih sama Tni AU Drone Cina CH4? Apa karena Ch 4 cina sdh teruji tempur di Irak basmi isis.