ANGKASAREVIEW.COM – Berusaha mengulang sukses sebagai produsen jet latih terbesar di dunia, Aero Vodochody mulai mengembangkan jet latih generasi baru dengan nama L-39NG (Next Generation). Purwarupa pertamanya diluncurkan dari fasilitas produksi pabrik di dekat ibu kota Praha, Ceko pada 12 Oktober 2018.
Sobat AR, sebelumnya di masa Perang Dingin Aero Vodochody dikenal sebagai penghasil jet latih yang digunakan oleh negara yang tergabung dalam Pakta Warsawa. Dimulai dengan jet latih L-29 Delfin yang digunakan di 33 negara serta total produksi mencapai 3.600 pesawat, TNI AU adalah salah satu penggunanya.
Selanjutnya lahir generasi kedua sebagai penerus L-39 Albatros yang muncul di akhir tahun 1960-an. L-39 digunakan di 43 negara, sebagai pengguna terbanyak adalah negara Blok Timur dengan total produksi kisaran 2.900 unit. Kelak berdasar L-39 ini juga lahir varian L-59 dan jet tempur ringan L-159 ALCA.
Kembali ke kisah L-39NG, berakhirnya Perang Dingin dan bubarnya Pakta Warsawa membuat Aero kehilangan pasar utamanya. Penjualan jet latihnya pun mulai turun drastis. Negara yang sebelumnya menjadi pengunanya tradisionalnya, selanjutnya banyak beralih ke jet latih jenis LIFT yang banyak bermunculan. Di antaranya adalah T-50 dari Korea Selatan dan Yak-130 dari Rusia.
Untuk dapat merebut kembali pasar jet latih modern tersebut, dalam gelaran Farnborough International Airshow pada Juli 2014 di Inggris, Aero Vodochody mengumumkan peluncuran L-39NG. Jet latih baru ini dibangun berdasar L-39C yang ditenagai oleh sebuah mesin turbofan FJ-44M buatan Williams International.
Mesin FJ-44M menggantikan mesin Honeywell/ITEC F124 yang digunakan pada L-59 dan L-159. Selain lebih bertenaga konsumsi bahan bakarnya juga ekonomis.
Purwarupa jet bermesin FJ-44M berhasil mengudara pertama kali pada 14 September 2015. Purwarupa yang dinamai sebagai L-39CW ini selanjutnya dijadikan basis pengembangan untuk L-39NG.
Secara tampilan luar yang terlihat berubah pada L-39NG dibanding L-39CW adalah penghapusan tanki eksternal di ujung sayap. Perubahan mendasar lainnya adalah penggunakan bahan komposit secara maksimal untuk membalut bodinya agar mengurangi bobot pesawat secara signifikan.
Spesifikasi L-39NG
- Kru : 2
- Panjang : 11,7 m
- Rentang sayap : 9,3 m
- MTOW : 5.800 kg
- Mesin : 1 x Williams FJ44-4M turbofan
- Kecepatan maks : 777 km/jam
- Ketinggian terbang maks : 6.000 m
- Jangkauan terbang : 2.590 km
Seperti halnya jet latih jenis LIFT lainnya, L-39NG selain digunakan untuk transisi mencetak kadet menjadi pilot penunggang jet tempur generasi 4,5 dan 5 juga memiliki kemampuan sebagai jet tempur/serang ringan. Tersedia total empat gantungan senjata di sayap dan sebuah di perut untuk membawa pod berisi kanon.
Sebagai jet latih modern, L-39NG mengusung desain kokpit canggih dengan Full Glass Cockpit (FGC) serta penggunaan Helmet Mounted Display (HMD). Aero Vodochody juga menawarkan konsep pelatihan inovatif berbasis darat dengan penggunaan teknologi Virtual Reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI) secara ekstensif.
Hingga Saat ini Aero Vodochody telah membukukan pesanan L-39NG sebanyak empat unit dari AU Senegal, 16 unit dari Skytech Portugis, 12 dari RSW Aviation, dan enam unit dari LOM Praha yang dikelola negara untuk melatih pilot militer Ceko.
Sobat AR, penerbangan perdana L-39NG sendiri baru akan dilangsungkan pada akhir 2018. Dengan rangkaian uji diharapkan tuntas tahun 2020 dan produksi dapat dilaksanakan tahun berikutnya. Aero Vodochody berharap dapat menjual L-39NG sebanyak 150 pesawat untuk satu dekade kedepannya.
Rangga Basawara Sawiyya