ANGKASAREVIEW.COM – Sobat setia AR, sejarah LCA versi AL India dimulai ketika Pemerintah India menyetujui pengembangan teknik skala penuh (Full Scale Engineering Development – FSED) dari LCA Mk 1 Navy yang mampu beroperasi dari kapal pada 28 Maret 2003.
Dua buah purwarupa dibangun berdasar jet LCA versi Mk 1. Pertama KH-T3001 (NP-1/Naval Prototypes no.1) versi bertempat duduk ganda (tandem) yang mulai roll-out bulan Juli 2010 dan menjalani penerbangan perdana pada 27 April 2012.
Kemudian hadir purwarupa kedua KH3002 (NP-2) bertempat duduk tunggal yang sukses mengudara perdana menggunakan wahana ski jump di darat (lepas landas sepanjang 200 m) dari Shore Based Test Facility (SBTF) INS berbasis di Goa pada 7 Februari 2015.
Baik purwarupa NP-1 dan NP-2 yang selanjutnya disebut sebagai Tejas Mk 1 Navy ini masih mengandalkan mesin General Electric F404 berkekuatan 53.9 kN. Kecepatan maksimumnya mencapai 1,8 Mach (2.205 km/jam) dan ketinggian terbang maksimum 16.000 m. Jangkauan terbang ferry dengan dua drop tank mencapai 1.750 km serta radius tempur 500 km dengan membawa dua drop tank.
Sejak 2008 secara simultan DRDO, ADA, dan HAL mulai mengembangkan LCA Mk 2 untuk AU India serta Mk 2 Navy untuk AL India. Pesawat ini akan ditenagai mesin baru General Electric F414 yang bertenaga lebih kuat mencapai 98 kN.
Versi Mk 2 ini memiliki kesamaan komponen dengan Mk 1 hingga 25-30%. Penerbangan pertama LCA Mk 2 direncanakan pada 2019 dan masuk layanan tahun 2022.
Selain mesin baru, LCA Mk 2 akan dilengkapi perangkat peperangan elektronik baru yang sedang dikembangkan bersama perusahaan Israel. Tejas Mk 2 dilengkapi glass cockpit baru dengan ukuran layar lebih besar yakni 8 x 12 inci. Sementara untuk radar, akan menggunakan jenis active electronically scanned array (AESA) yang dikembangkan secara lokal dengan nama Uttam.
Sobat setia AR, varian LCA Mk 2 Navy tentnunya akan dilengkapi sistem operasi kapal induk. Lepas landas menggunakan ski jump dan tail hook untuk mempersingkat pendaratan serta sistem roda yang diperkuat. Hidungnya juga lebih landai dibanding Mk 2 milik AU, berguna untuk meningkatkan visibilitas pilot tempur AL yang mengoperasikannya dari landas pacu kapal induk yang pendek.
Namun demikian, meski Kemhan India bersikeras melanjutkan proyek LCA Mk 2 Navy dan menggelontorkan dana lanjutan untuk pengembangannya (dan tidak hanya dengan AL India), pihak AL India masih tetap gamang dan belum yakin akan pesawat ini. Hal ini karena AL India membutuhkan jet tempur baru untuk beroperasi dari dek kapal induk barunya INS Vikrant (IAC-1/Indigenous Aircraft Carrier-1) yang akan beroperasi tahun 2023.
Maka dari itu Sobat AR, berjaga-jaga bila proyek ini tertunda karena berbagi sebab, pada November 2009, AL India mengeluarkan permintaan informasi (RFI) ke beberapa pabrikan pesawat terbang global akan kebutuhan jet tempur yang dapat beroperasi dari kapal induk.
Permintaan informasi ini ditujukan pada Boeing untuk F/A-18E/F Super Hornet lalu kepada Dassault untuk Rafale dan kepada UAC untuk MiG-29/35.
Sembari menunggu LCA Mk 2 Navy hadir, pengembangan Mk 1 Navy terus berlanjut. Baru saja, pada 23 Juli 2018 media India merilis foto pesawat purwarupa KH3002 (NP-2) yang telah dilengkapi kail pengait (tail hook) pada bagian bawah ekornya.
Dikabarkan, purwarupa NP-2 berhasil menguji sistem bantu untuk mendarat di atas geladak kapal induk tersebut dari fasilitas simulasi darat Shore Based Test Facility (SBTF) INS berbasis di Goa.
Sobat setia AR, AL India saat ini mengoperasikan kapal induk INS Vikramaditya yang beroperasi sejak 2013. Jet tempur yang dibawanya adalah MiG-29K. Jet multiperan generasi 4++ ini kemampuannya jauh di atas LCA Mk 2 yang akan menjadi jet tempur andalan kapal induk baru INS Vikrant.
Meski jauh lebih mudah untuk mendapatkan MiG-29/35 baru atau jet tempur dari negara lain yang telah teruji untuk mengisi geladak INS Vikrant, Pemerintah India tetap bersikukuh untuk mengembangkan jet tempur berbasis kapal induknya sendiri. Hal ini ni tentunya sangat sesuai dengan slogan Swadhesi (berdikari) yang dicetuskan oleh Bapak Pergerakan Nasional India, Mahatma Gandhi.
RANGGA BASWARA SAWIYYA