Categories: Berita

Pemerintah India Ajak Airbus Ikut Program “Make in India”

ANGKASAREVIEW.COM – Menteri Penerbangan Sipil India Suresh Prabhu telah meminta produsen pesawat Airbus untuk membangun pesawat di India. Permintaan ini merupakan salah satu bentuk dari program nasional ‘Make in India’.

Pemerintah India berharap, Airbus bisa berkontribusi pada sektor penerbangan yang tumbuh di negara itu.

Prabhu mengunjungi fasilitas Airbus di Toulouse, Perancis pada hari Jumat lalu (29/6/2018). Selama kunjungannya itu, Suresh mengatakan bahwa jika Airbus memutuskan untuk membuat pesawat terbang di India, hal itu akan mengarah pada penciptaan lapangan kerja baru dan akan menjadi kerjasama yang menguntungkan untuk keduanya.

Baca juga:
Dipilih dari Desain Terbaik, Begini Penampakan Utuh Airbus BelugaXL
AirAsia India Bantah Skandal Suap di India

“Mengunjungi fasilitas Airbus di Toulouse, Prancis akan menumbuhkan sektor penerbangan sipil, khususnya pada konektivitas regional yang mengarah ke lebih banyak permintaan. Ini juga merupakan peluang bagi produsen pesawat global,” ujar Suresh.

Airbus saat ini memiliki populasi lebih dari 300 unit pesawat terbang di India dan 530 unit lainnya telah dipesan oleh operator India.

“Saya akan bertemu dengan pihak pimpinan Airbus dan mencoba meminta mereka untuk memulai memproduksi pesawat di negara kita (India)”.

Presiden Airbus Commercial Aircraft India, Srinivasan Dwarakanath, pada Maret lalu sempat mengatakan bahwa Airbus akan mengirimkan rata-rata satu unit pesanan pesawat per minggu ke maskapai penerbangan di India. Airbus menargetkan pengiriman ini bisa dilakukan selama 10 tahun ke depan.

Pihak Airbus sendiri memperkirakan pasar India akan membutuhkan 1.750 unit pesawat baru selama 20 tahun ke depan, terhitung sejak 2017 hingg 2036. Pesawat tersebut terbagi atas 1.320 lorong tunggal dan 430 unit pesawat berbadan lebar, senilai 255 miliar dolar AS. (IAN)

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago