Meski Ditentang Kongres AS, Turki Tetap Dapatkan F-35

F-35USAF

ANGKASAREVIEW.COM – Meskipun sebagian anggota Kongres AS menentang, namun pemerintah AS tetap melego F-35 Joint Strike Fighter ke Turki.

Setelah upacara penyerahan resmi pada Kamis (21/6/2018) di fasilitas F-35 Lockheed Martin di Fort Worth, Texas, F-35 akan diangkut ke Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona, tempat pilot Turki akan memulai pelatihan bersama penerbang AS.

Namun, baik DPR dan Senat AS mengingatkan soal Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2019 yang akan membatasi penggunaan F-35 oleh Turki. Sebabnya, Ankara telah berencana membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia.

Baca juga:
Lockheed Martin Tunjuk Raytheon untuk Pasok Sistem Sensor Generasi Terbaru F-35
Ikan Terbang Bersenjata Berat, Drone Terbaru Turki Siap Beroperasi Tahun 2020

Penolakan dari senat terhadap penjualan ini ditanggapi serius oleh Perdana Menteri Turki Binali Yildirim. Ia menyebut suara Senat AS itu “menyedihkan” dan menggambarkannya sebagai sebuah pertentangan dengan semangat NATO.

Sistem rudal S-400 buatan Rusia sendiri dilengkapi dengan delapan peluncur dan 32 rudal. Sistem pertahanan itu mampu menargetkan pesawat tempur siluman seperti pesawat tempur F-35.

“Pemerintah Turki mengklaim telah membeli sistem pertahanan udara Rusia yang dirancang untuk menembak jatuh pesawat-pesawat ini,” Senator Jeanne Shaheen, D-N.H., mengatakan pekan lalu.

“Ada kekhawatiran umum di aliansi NATO, dan tentu saja di dalam Departemen Pertahanan dan sekarang di Kongres, bahwa pembelian S-400 oleh Turki akan memungkinkan Rusia untuk mendapat akses ke pembacaan radar yang sangat hiperaktif dari front-aliansi ini, ” ujar Aaron Stein, salah satu anggota senat di Dewan Atlantik seperti dikutip oleh CNBC.

Menanggapi pertanyaan atas pembelian S-400, Presiden Turki Recep Erdogan tetap menentang.

“Ketika diperlukan, kami akan menggunakan S-400,” katanya kepada media setempat awal bulan ini. “Apa yang akan kita lakukan jika kita tidak menggunakan sistem pertahanan – apakah kita akan bergantung pada Amerika Serikat?” tambahnya.

(IAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *