ANGKASAREVIEW.COM – Personel militer atau angkatan bersenjata selalu identik dengan penampilan yang rapi disertai disiplin tinggi termasuk soal tata rambut. Potongan pendek atau biasa disebut cepak jadi pemandangan umum.
Namun, pada beberapa kondisi dan situasi seorang prajurit militer diizinkan untuk memanjangkan rambut, kumis, cambang, maupun janggut. Khususnya mereka dari kesatuan elite atau pasukan khusus. Alhasil, prajurit bersangkutan pun berpenampilan berewok (bewok) alias mukanya dipenuhi dengan bulu-bulu halus di pipi dan dagunya.
Di sejumlah negara memanjangkan rambut, cambang, kumis, maupun janggut merupakan suatu budaya. Lalu, apa sebenarnya tujuan dari prajurit militer tertentu memelihara berewok? Mari kita simak sejumlah penampilan eksentrik para anggota militer di sejumlah negara termasuk di Indonesia.
Amerika Serikat
Sejumlah pasukan khusus Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan dan Irak memelihara cambang dan janggut. Hal ini dilakukan untuk memudahkan mereka berbaur dengan penduduk Afghanistan yang memiliki budaya memelihara cambang dan janggut. Selain itu, fungsi cambang dan janggut bagi pasukan khusus macam USSF (United State Special Forces), Navy SEAL, Delta Force, dan Marine Raider sebanrnya adalah untuk menyamarkan wajah asli mereka. Selain cambang dan janggut, tentara Amerika juga diizinkan menggunakan tato di sekujur tubuh mereka. Walaupun, ada sejumlah regulasi di US Navy yang membatasi tato tidak lebih dari panjang ukuran baju dinas harian.
Jerman
Sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer terbaik di dunia, Jerman menjadi salah satu angkatan bersenjata yang disegani. Seperti Negeri Paman Sam, sejumlah personel di Bundeswehr (AD Jerman) memelihara cambang dan janggut. Bahkan, pada masa Perang Dunia II, para personel dari Kriegsmarine (AL Jerman) terutama awak U-boat memelihara janggut lebat. Alasannya sederhana, para awak kapal selam biasa beroperasi di laut dengan durasi patroli yang panjang. U-boat tidak dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi yang memadai, terlebih untuk mencukur janggut di kamar mandi. Namun alasan lainnya, jika memotong janggut di kapal selam, rambut-rambut halus yang tumbuh di dagu itu bisa menyumbat aliran buang air di kamar mandi. Air bekas mandi pun tidak bisa dibuang langsung ke laut.
Indonesia
Siapa bilang potongan rambut Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus selalu rapi dan cepak? Mari kita simak sepak terjang Tim Susi dan Tim Umi di awal Perang Timor-timur. Sejumlah prajurit dari Kopassandha dengan sengaja memelihara kumis dan janggut serta rambut panjang agar dapat menyusup ke wilayah lawan. Bahkan jauh sebelum itu, saat perang perebutan wilayah Irian Barat dari Belanda, Mayor Leonardus Benny Moerdani memimpin Tim Naga dengan penampilan rambut panjang dan berjanggut.
Israel
Negara Zionis Israel menjadi salah satu negara dengan sistem wajib militer (wamil). Uniknya, setiap rektrumen wamil wanita masih diizinkan memelihara rambut panjang. Tidak hanya wanita, di kalangan pria pun serupa. Para pria yang berdinas di Zahal (nama lain IDF) berhak memanjangkan rambut mereka. Karena, dalam agama ortdoks Yahudi pun memelihara rambut panjang merupakan suatu kewajiban.
Rusia
Keterlibatan Rusia dalam Perang Suriah yang mayoritas penduduknya muslim, membuat Presiden Putin membutuhkan satu pasukan yang mengenal dan memahami karakteristik negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Putin putar otak dengan mengajak Republik Chechen (Chechnya) yang masih masuk dalam Federasi Rusia dan sebagian besar penduduknya muslim, untuk membantunya menangani konflik di Suriah. Kepala Republik Chechen Ramzan Kadyrov pun setuju mengirim pasukannya ke Suriah untuk menaklukan kelompok ISIS. Uniknya, para tentara Chechnya ini memelihara janggut dan cambang (berewok). Kalau diperhatikan, hampir sebagian besar dari mereka memang memelihara cambang dan janggut.
(RND)