Berita

KNKT Tangani Accident Pesawat Jatuh Milik Genesa Flight Academy

ANGKASAREVIEW.COM – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tangani accident pesawat latih aerobatik Super Decathlon DL-30 milik Genesa Flight Academy (GFA) yang jatuh di hangar pesawat Perkasa Flight School pada Selasa (20/3/2018) kemarin di area Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyerahkan penyelidikan kejadian yang terjadi sekitar pukul 15.15 WIB kepada KNKT.

“Setiap ada kejadian, baik incident maupun accident alat transportasi sipil, walaupun hanya dipakai latihan aerobatik seperti kejadian tersebut harus diserahkan pada KNKT,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dalam keterangan resminya, Rabu (21/3/2018).

Pihaknya juga akan memfasilitasi tim dari KNKT agar dapat bekerja dengan baik dan mendapatkan rekomendasi untuk mencegah hal serupa di kemudian hari.

Terkait peristiwa pilu yang merenggut nyawa pilot pesawat dengan registrasi PK-RTZ tersebut, sebelumnya telah diterbitkan notice to Airman (Notam) terkait penutupan operasional bandara pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Penutupan bandara dilakukan demi keselamatan penerbangan di bandara tersebut.

Notam akan diterbitkan lagi bila dirasa diperlukan untuk membantu proses evakuasi pesawat dan membantu proses investigasi dari KNKT.

Baca Juga:

Pesawat Super Decathlon Jatuh di Cilacap Menimpa Pesawat Latih Milik Perkasa

Haru Biru, Penerbang Aerobatik Elang Biru TNI AU Gugur

Sang pilot, Kolonel Pnb M.J. Hanafie merupakan salah satu penerbang tempur terbaik yang dimiliki oleh TNI AU dengan jabatan terakhir sebagai Paban II/Sismet Ditdok Kodiklatau di Jakarta. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur pada 23 Juli 1969 ini merupakan lulusan Sekolah Penerbang Ikatan Dinas Pendek (IDP) TNI AU tahun 1991.

Mendiang Hanafie memiliki pengalaman menerbangkan pesawat tempur Mk-53 HS-Hawk, F-5E Tiger, F-16 Fighting Falcon dan Sukhoi Su-27/30 Flanker dengan nicknameJaguar“.

Ia juga pernah bergabung sebagai penerbang Tim Aerobatik TNI AU yang kesohor, “Elang Biru” dengan pesawat tempur F-16 selama periode 1995 hingga 1997.

Dalam perjalanan karirnya, Hanafie pernah menjabat sebagai Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah (RHF) di Tanjung Pinang dan Liaision Officer di Butterworth Malaysia. (ERY)

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago