Berita

AirAsia Taksir Bandara Silangit untuk Jadi Hub

ANGKASAREVIEW.COM – AirAsia, maskapai penerbangan asal Malaysia dikabarkan berminat mengucurkan investasinya untuk mengembangkan Bandara Silangit di kawasan Siborong-Borong, Sumatera Utara. AirAsia berencana akan menjadikan bandara tersebut sebagai hub yang akan menghubungkan negara-negara di kawasan Asia.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan usai bertemu dengan Tony Fernandes di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Senin (19/2/2018).

Baca juga:
Buka Penerbangan Langsung ke Tokyo Narita, AirAsia X Indonesia Kasih Harga Promo 1.190K
Rute Baru, Kini Batik Air Layani Penerbangan Langsung ke Kinabalu

“Dia (Tony Fernandes, CEO AirAsia) mau investasi. Mau buat Silangit menjadi hub,” ujarnya seperti dikutip oleh Katadata.co.id.

Luhut mengatakan, menurut rencana yang dibuat AirAsia, maskapai tersebut akan menjadikan Bandara Silangit sebagai penghubung ke negara-negara seperti India, Pakistan, Kuala Lumpur, Singapura, China, dan Thailand.

“Jadi nanti AirAsia akan bikin hub, kemudian dikawinkan dengan Bangka Belitung dan Kualanamu. Dia juga mau buka hub di Jakarta dan Banyuwangi,” tambahnya.

Pihak AirAsia sendiri menargetkan Bandara Silangit resmi menjadi hub sebelum acara Annual Meeting International Monetery Fund World Bank (IMF-WB). Acara tersebut rencananya digelar pada bulan Oktober 2018 mendatang.

Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa ia diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk membuka kesempatan bagi pihak swasta dalam mengelola beberapa bandara di Indonesia.

Setidaknya, ada lima bandara yang memungkinkan dilepas kepada pihak swasta, di antaranya Bandara Silangit, Sumatera Utara; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; bandara di Pulau Bangka dan Belitung, hingga bandara di Ibukota Jakarta.

Selain berbicara soal kemungkinan investasi di Bandara Silangit, Luhut juga mengaku meminta AirAsia menyediakan penerbangan khusus untuk mengangkut hasil perikanan di Indonesia timur.

Dengan adanya pesawat kargo khusus ikan ini diharapkan akan menaikkan harga jual ikan dan beberapa produk laut lainnya hingga 4 kali lipat di pasar internasional.

“Mau sekali, karena mereka sudah memiliki sarana kargonya,” aku Luhut. (IAN)

admin

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago