ANGKASAREVIEW.COM – Sistem senjata merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembangunan kekuatan militer. Kuat tidaknya suatu negara, salah satunya sangat ditentukan oleh besar-kecilnya kekuatan sistem persenjataan udara yang dimiliki oleh Angkatan Bersenjata negara bersangkutan.
Sejak Perang Dunia II, perkembangan sistem senjata telah bergeser dari sistem senjata darat menuju sistem senjata udara. Sejarah membuktikan, sistem senjata udara sangat efektif dalam melaksanakan tugas-tugas operasi militer maupun non-militer.
Faktor penyebabnya, karena sistem senjata udara memiliki sejumlah daya kemampuan seperti ketinggian, kecepatan, jangkauan, fleksibilitas, mobilitas, daya tanggap, daya konsentrasi, daya penetrasi, hingga daya hancur.
Beberapa contoh yang dapat dikedepankan misalnya dalam Perang Dunia II, Perang Malvinas, Perang Teluk I dan II, serta beberapa operasi militer selain perang (OMSP) seperti operasi bantuan kemanusiaan dan SAR.
“Dengan demikian, peran Angkatan Udara sebagai pengguna sistem senjata udara sangat signifikan artinya. Baik pada masa lampau, masa kini, maupun masa mendatang. Bahkan di abad ke-21 ini dapat dikatakan sebagai era aerospace power,” ujar Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) Marsma TNI Dr. A. Adang Supriyadi, S.T, M.M usai memberikan kuliah sebagai dosen tamu di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) minggu lalu di Jakarta.
Oleh karenanya, lanjut doktor lulusan Universitas Brawijaya ini, pengembangan dan pemilihan sistem senjata udara sangat berpengaruh pada keampuan dan kekuatan udara yang dibangun.
Baca juga: Sistem Informasi Geografis Dukung Pertahanan dan Pembangunan Nasional
Dalam kaitan itu, pembangunan kekuatan udara bagi TNI Angkatan Udara memiliki peran yang sangat strategis. Hal ini berkaitan pula dengan kemampuan dukungan sumber daya nasional guna menopangnya.
Kekuatan TNI AU merupakan suatu sistem senjata terpadu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Teridiri dari personel, alutsista, alat-peralatan pendukung, dan sistem metode yang diterapkan.
“Dengan melihat berbagai faktor tadi, diharapkan berbagai pihak memberikan dukungan bagi pengembangan kekuatan udara yang menjadi faktor penting kebutuhan perang modern, di samping tentunya juga pembangunan kekuatan senjata matra lainnya,” pungkasnya. RONI SONTANI